INDONEWS.ID

  • Sabtu, 21/08/2021 17:48 WIB
  • HUT RI ke-76, Dirjen Zudan Ajak Masyarakat Beri Kontribusi melalui Prestasi

  • Oleh :
    • Mancik
HUT RI ke-76, Dirjen Zudan Ajak Masyarakat Beri Kontribusi melalui Prestasi
Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh.(Foto:Puspen Kemendagri)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-76, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh berpesan kepada masyarakat umum, khususnya jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Dukcapil, baik pusat mau pun daerah, untuk merawat kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dirjen Dukcapil Kemendagri itu mengajak untuk merawat kemerdekaan melalui kontribusi dan prestasi terbaik yang dapat diberikan kepada negara.

Baca juga : Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa

"Kita harus merawat kemerdekaan ini dengan berkontribusi memberikan karya-karya dan prestasi-prestasi terbaik yang kita berikan untuk Ibu Pertiwi," kata Zudan saat memberikan sambutan di acara Hari I Perlombaan-Perlombaan dalam Rangka HUT RI ke-76 di lingkup Ditjen Dukcapil Kemendagri, yang dilaksanakan secara virtual, Sabtu (21/08/2021).

Belajar dari India Raya, lanjut Zudan, konflik agama menjadi pemicu pecahnya negara tersebut, justru setelah negara tersebut mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1947.

Baca juga : Kendalikan Inflasi, Kemendagri Harap Pemda Susun Perencanaan Gerakan Menanam dengan Baik

"India Raya merupakan negara yang besar karena meliputi India itu sendiri, Bangladesh, dan Pakistan. Ketika dijajah Inggris, ketiganya menjadi satu. Namun apa yang terjadi ketika mereka merdeka? Terjadi konlik agama yang pada akhirnya memecah India Raya menjadi India dan Pakistan,” ungkap Zudan.

“Pakistan itu sendiri, pada akhirnya pecah dengan munculnya Negara Bangladesh yang dipicu oleh konflik rasial,” tambah Zudan.

Baca juga : Kemendagri Dorong Konsistensi Penerapan Standar Pelayanan Minimal di Lingkungan Pemerintah Daerah

Dengan demikian, ujar Zudan, setiap negara pada hakikatnya selalu memiliki potensi perpecahan. Apalagi di Indonesia, wilayahnya mencakup Sabang sampai Merauke dengan varietas ras, suku, dan budaya yang berbeda satu sama lain.

“Apabila tidak bisa memberikan kebaikan untuk negara, maka diam akan jauh lebih baik. Dalam hal ini, diam lebih baik daripada melakukan tindakan yang menggangu nasionalisme, persatuan, dan kesatuan bangsa,” tutupnya.*

Artikel Terkait
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Kendalikan Inflasi, Kemendagri Harap Pemda Susun Perencanaan Gerakan Menanam dengan Baik
Kemendagri Dorong Konsistensi Penerapan Standar Pelayanan Minimal di Lingkungan Pemerintah Daerah
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas