INDONEWS.ID

  • Selasa, 07/09/2021 15:44 WIB
  • Produk Furnitur Indonesia Laku Keras di Swiss

  • Oleh :
    • Mancik
Produk Furnitur Indonesia Laku Keras di Swiss
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad melakuan pertemuan dengan Living Dreams, pengusaha Swiss.(Foto:KBRI BERN)

Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia boleh berbangga ternyata masyarakat Swiss menggemari furnitur asal Indonesia. Furnitur Indonesia banyak diminati dan berhasil tembus pasar Swiss.

Furnitur asal Indonesia yang menjadi ‘best seller’ di Swiss, utamanya yang memilki kualitas tinggi (high-end) dan mutu terjamin.

Baca juga : Diaspora Inggris Raya Dukung Ganjar Pranowo Presiden 2024

Jenis furnitur yang disukai misalkan mebel berbahan alami kayu serta yang tahan terhadap perubahan musim di Swiss.
Demikian juga, prinsip sustainability production dan community development (fair trade) juga menjadi perhatian para konsumen di Swiss.

Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad melakuan pertemuan dengan Living Dreams, pengusaha Swiss, importir produk furnitur Indonesia berskala besar di Meilen, Kanton (Provinsi) Aargau di Swiss (03/09).

Baca juga : Tingkatkan Keunggulan Kompetitif Pelaku Industri Furnitur Indonesia, Pelatihan SDM dan Pemasaran Digital Terus Didorong

Pemiliknya adalah warga asli Swiss yang sudah cukup lama bermitra erat dengan para pengusaha di Indonesia, terutama pengusaha UMKM di Indonesia.

Living Dreams memiliki beberapa showroom sekaligus warehouse yang cukup luas di Meilen. Selain di Meilen (Swiss) terdapat dua toko lainnya di Zurich (Swiss) dan Mallorca (Spanyol).

Baca juga : Indonesia Trading House (ITH) di Swiss, kerja sama antara KADIN dan Pasar Indonesia AG, di resmikan

Pertemuan Dubes Muliaman dengan pihak Living Dreams terlaksana dalam rangka upaya memperkuat jejaring mitra bisnis serta untuk promosi the 36th Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 yang akan terselenggara pada tanggal 21 Oktober-4 November 2021 di Indonesia, dengan tema ”Reviving Global Trade”.

Selain itu tujuan pertemuan untuk melakukan diseminasi informasi terkait perjanjian Indonesia-EFTA CEPA dan manfaat implementasi Indonesia EFTA-CEPA (seperti pengurangan tarif/pajak impor produk Indonesia ke Swiss).

Perusahaan Living Dreams telah melakukan pembelian skala besar furnitur asal Indonesia selama kurang lebih 15 tahun, khususnya dari Lombok, Surabaya, Boyolali dan Yogyakarta.

Konsep kerja sama Living Dreams adalah dengan memberikan pesanan serta desain dan bahan (material) kepada pengrajin-pengrajin kayu di Indonesia kemudian mengimpor dan menjualnya di pasar Swiss atau negara-negara Eropa lainnya.

Living Dreams juga melakukan penjualan furnitur Indonesia di hotel, restoran, kantor, bandar udara, spa, showroom di Swiss dan negara lain di Eropa. Ragam produk furnitur, yang dibeli dari Indonesia yang laris manis dibeli yaitu produk indoor dan outdoor, dengan mayoritas bernuansa kayu alami.

Selain produk furnitur berbahan kayu, Living Dreams juga menjual produk-produk home decor berbahan perunggu dan batu alam. Sekitar 80 persen dari mayoritas barang-barang furniture dan home decor yang dijual dari tokonya berasal dari Indonesia.

Pemilik Living Dreams, Nicole Hoch, menyampaikan selama pandemi justru penjualannya meningkat sekitar 20 persen, karena masyarakat Swiss lebih banyak menghabiskan waktu di rumah (working from home) dan mengalihkan biaya travelingnya ke pembelian perabot rumah. Hal ini juga salah satunya ikut berkontribusi dan memengaruhi peningkatan nilai impor furnitur Indonesia ke Swiss.

Sebagai informasi, nilai perdagangan furnitur semester 1-2021. Furnitur menempati urutan ke-6 untuk komoditas utama Indonesia ke Swiss dengan nilai 12,178,450 USD dari Januari – Juni 2021. Nilai ini naik17% dibanding Januari – Juni 2020, yaitu senilai 9,869,890 USD.

“Kita harapkan penjualan furnitur asal Indonesia semakin kuat di Swiss, karena peminatnya di Swiss cukup besar. Terutama juga dengan akan berlakunya Indonesia-EFTA CEPA pada 1 November 2021, produk-produk Indonesia diharapkan akan semakin bersaing. Peluang terbuka lebar. Kiranya akan membawa peningkatan nilai impor furnitur Indonesia ke Swiss, terutama untuk produk-produk UMKM dari para pengrajin kayu dan produser mebel di Indonesia agar semakin eksis di Swiss”, ujar Dubes Muliaman.*

Artikel Terkait
Diaspora Inggris Raya Dukung Ganjar Pranowo Presiden 2024
Tingkatkan Keunggulan Kompetitif Pelaku Industri Furnitur Indonesia, Pelatihan SDM dan Pemasaran Digital Terus Didorong
Indonesia Trading House (ITH) di Swiss, kerja sama antara KADIN dan Pasar Indonesia AG, di resmikan
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas