INDONEWS.ID

  • Kamis, 16/09/2021 05:30 WIB
  • Potret pemandu Wisata Yoseftian Suheri memperkenalkan Literasi Adat dan Budaya Minangkabau

  • Oleh :
    • luska
Potret pemandu Wisata Yoseftian Suheri memperkenalkan Literasi Adat dan Budaya Minangkabau

Catatan ; Mustafa akmal

Tanahdatar,padek, INDONEWS.ID ---Ditengah Pandemik Sekarang jumlah kunjungan wisata ke Istano Basa Pagaruyung terus mengalami penurunan 
  
Kondisi ini juga dirasakan oleh pemandu Wisata pada Museum Terbuka Istano Pagaruyung Kabupaten Tanah Datar Yoseftian Suheri 

Baca juga : Buku International Minangkabau Literacy Festival Siap dilaunching

Meski tugas sebagai salah seorang pemandu di Museum terbuka Istano Basa  Pagaruyung tetap berjalan sebagaimana biasa meski saat ini tidak ada lagi memandu  touris mancanegara termasuk dari Negara Jiran Malaysia  tugasnya sebagai pemandu masih tetap berjalan sebagaimana biasa meski  saat ini tidak ada lagi kita tidak menerima kunjungan dari touris mancanegara berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung.

Yoseptian Suheri bersama tiga rekannya yang lain masing masing reni fira mita kuntum chaira hermaiza  tetap masuk  jam 0.8.00 wib  dan pulang jam 18.00 wib karena kita tidak tahu tamu yang datang sehingga tugas pemandu tetap dijalankannya.

Namun pengalamannya sebagai pemandu wisata setelah  7 tahun lebih, sejak dibangun istano Basa Pagaruyung sejak terbakar tahun 2007 lalu dan diresmikan pemakaian pada tahun 2013 boleh dikatakan dengan bangunan sekarang tidak ada keluhan yang mereka temui terkait dengan fasilitas yang ada di Istano Basa Pagaruyung dan semua pertanyaan dari pengunjung yang berdatangan baik perorangan maupun secara berkelompok pada umumnya puas terhadap kunjungan ke istano Basa Pagaruyung

Sedangkan touris yang dating ke Istano itu banyak dating dari Malaysia, belanda,jerman,belgia dan rata rata kunjungan itu rata rata sebelum pandemik bisa mencapai 10 sampai 15 orang perhari  tapi pada bulan tertentu jumlah kunjungan wisata meningkat seperti bulan juli, agustus,September ujar Yoseftia  yang mengaku jadi pemandu sejak tahun 2014 menjadi tenaga Out Sourching  hingga akhirnya menjaditenaga harian lepas (THL) tanahdatar sampai hari ini.

Namun ketika ditanya suka dukanya sebagai pemandu  lebih jauh Yosef menyebutkan banyak sukanya karena banyak sukanya karena dengan melayani touris tersebut akan menambah wawasannya.

" Disamping kita harus banyak membaca termasuk tentang budaya adat minangkabau termasuk yang ada di Museum Istano terbuka di Istano Basa terbuka Pagaruyung dan bagaimana mereka puas terhadap apa yang kita sampaikan." Jelasnya.

Kemudian diantara tamu tersebut yang banyak tamu yang tertarik dengan falsafah Adat yang tertuang dalam bentuk bangunan Istano Basa Pagaruyung diantaranya orang minang yang tidak membedakan orang Duduk sama rendah tagak sama tinggi, orangb minang yang open minded " Bahati lapang dan baalam laweh ujar alumni STAIN pendidikan Bahasa inggris namun harapanya perlu ada museum khusus ditempatkan di Istano Pagaruyung guna untuk lebih memperkenalkan literasi tentang apdat dan budaya tentang sejarah Pagaruyung  termasuk benda atau non benda budaya di Istano Pagaruyung (Mustafa Akmal)

Artikel Terkait
Buku International Minangkabau Literacy Festival Siap dilaunching
Artikel Terkini
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
LPER Dilibatkan BNPT Berikan Kuliah Umum Kepada Peserta Didik di Penajam, dan Kutai Kertanegara, Kaltim
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas