INDONEWS.ID

  • Kamis, 16/09/2021 09:26 WIB
  • Peringatan Keras! Guru Besar UI: Banyak Pejabat RI Dukung Komunis Gaya Baru

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Peringatan Keras! Guru Besar UI: Banyak Pejabat RI Dukung Komunis Gaya Baru
Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Prof. Taufik Bahaudin (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Prof. Taufik Bahaudin mengatakan banyak pejabat di Indonesia mendukung komunis gaya baru yang mengadopsi Partai Komunis China (PKC). Dimana menurutnya, secara ideologi komunis tetapi menjalankan ekonomi secara kapitalis

Demikian dikatakan Guru Besar Fakultas Ilmu Ekonomi UI ini dalam acara bertajuk “Jelas, Semua Menjurus Bangkitnya Komunis Gaya Baru” yang ditayang melalui channel YouTube UI Watch beberapa pekan lalu.

Baca juga : Merawat Semangat Bhinneka Tunggal Ika Menjelang Perhelatan Pemilu 2024

“Suka tidak suka, ngaku tidak ngaku, banyak pejabat yang mendukung komunis gaya baru. Aneh bin ajaib saya yang memaparkan hasil riset PKI gaya baru dimaki salah satu menteri,” kata Taufik Bahaudin seperti dikutip media ini, Kamis (16/9/21).

Profesor yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur National Leadership Center (NLC) itu menambahkan keberadaan komunis gaya baru di Indonesia berdasarkan hasil riset mahasiswa untuk mengambil gelar doktor di UI.

Baca juga : Refleksi Semangat Toleransi Jelang Pemilu 2024: Hidupkan Nilai Agama dalam Proses Bernegara

“Komunis gaya baru ditampilkan olahan PKC, bungkusan di luar kapitalis tapi masih komunis seperti pengendalian satu partai, ada centra komite. Ciri yang jelas adalah mereka sangat anti agama. PKI gaya baru berorientasi ke PKC,” jelas Direktur Center Pengembangan Talenta dan Brainware UI ini.

Menurut Taufik, komunis gaya baru bergerak terus dan menyusup ke lembaga-lembaga pemerintahan, parpol dan sebagainya. Mereka tidak tampil langsung, namun menggunakan kepanjangan tangan melalui buzzer. Komunis gaya baru, juga menyusup ke ormas-ormas Islam.

Baca juga : Pemilu 2024 Aman dan Damai, Gaungkan Narasi Inklusif dan Moderat

"Apa yang dipaparkan dalam hasil riset itu kok kejadiannya semua. Mereka menyusup ke dalam NU sebagai sasaran utama. Mengadu domba umat Islam. Arah pemerintah ini mengarahkan Islam menjadi sekuler. Ada menteri yang mengarahkan, mengacak-acak dalam bentuk menteri pendidikan atau menteri apapun, mengganggu Islam, merusak Islam dengan sistem pendidikan dan lain sebagainya," ungkapnya.

Esensi dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pendukung komunis gaya baru ini baik langsung maupun tidak langsung, lanjut Taufik, adalah bagaimana mengahuncurkan dan melemahkan umat islam. Alasanya, selama Islam masih ada di Indonesia, PKI tidak akan pernah berani berbunyi.

"Secara resmi upaya membangkitkan komunis gaya baru ini muncul lewat yang namanya BPIP. Terakhir ramai di Medsos, BPIP bikin karya tulis yang jelas mau mengadu domba seakan-akan Islam itu anti pancasila, anasionalis," bebernya.*

Artikel Terkait
Merawat Semangat Bhinneka Tunggal Ika Menjelang Perhelatan Pemilu 2024
Refleksi Semangat Toleransi Jelang Pemilu 2024: Hidupkan Nilai Agama dalam Proses Bernegara
Pemilu 2024 Aman dan Damai, Gaungkan Narasi Inklusif dan Moderat
Artikel Terkini
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas