INDONEWS.ID

  • Minggu, 19/09/2021 21:23 WIB
  • LaNyalla Sebut Impor Bukan Solusi Tepat Atasi Tingginya Harga Jagung

  • Oleh :
    • Mancik
LaNyalla Sebut Impor Bukan Solusi Tepat Atasi Tingginya Harga Jagung
Ketua DPD RI saat melakukan tanam jagung di Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.(Foto:Dok.DPD RI)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan impor tidak bisa dijadikan solusi atas masalah tingginya harga jagung seperti yang diminta oleh para peternak ayam petelur di Jawa Timur.

Menurut LaNyalla, ada opsi lain yang bisa diambil oleh pemerintah agar menguntungkan kedua pihak, yakni petani jagung dan peternak ayam petelur.

Baca juga : Pabrik Gula PTPN XI Raih Penghargaan Proper Biru Industri Jawa Timur

“Impor menurut saya kurang bijaksana. Karena, justru akan mengganggu serapan jagung produksi lokal. Selain itu juga dapat melukai rasa keadilan bagi para petani jagung di negeri ini," kata LaNyalla kepada media, Minggu (19/9/2021).

Dalam memenuhi kebutuhan jagung bagi peternak ayam petelur tersebut, LaNyalla menyarankan dengan memenejemen dengan lebih baik produksi dalam negeri dan menguatkan pasokan melalui regulasi Perda.

Baca juga : PTPN XII Gandeng Polda Jawa Timur Amankan Aset

Hal itu akan membuat petani jagung terlindungi dari permainan harga di pasaran yang banyak dikuasai tengkulak.

Tetapi kuncinya pemerintah harus hadir. Agar logistik dan suplay chain dari daerah penghasil ke daerah penyerap berlangsung dengan normal.

Baca juga : LaNyalla Harap Pelaku Usaha Ultra Mikro Naik Kelas dengan Rumah UMi

"Jadi kebutuhan suatu daerah harus dipasok oleh daerah lainnya agar terjadi sirkulasi perdagangan yang dinamis. Pemerintah hanya perlu melakukan stabilisasi harga melalui regulasi agar dapat menekan kesenjangan harga agar tidak dimainkan pasar," tambahnya.

Selain itu, pemerintah perlu mengantisipasi penimbunan jagung di tangan kartel. Hal inilah yang menurut LaNyalla perlu diselesaikan masalahnya oleh pemerintah.

"Impor jagung justru akan bisa mengendurkan semangat petani jagung dalam
menanam jagung kembali," ucap dia lagi.

Menurut LaNyalla, selama ini baik petani maupun peternak lebih sering menjadi `obyek penderita`. Karena itu dia meminta pemerintah memiliki keberpihakan nyata pada peternak dan petani.

"Kita meminta pemerintah memberikan solusi yang tepat untuk kedua pihak. Sehingga kepentingan petani dan peternak dapat berjalan beriringan.Petani terlindungi dengan menjamin harga tidak merugikan dan ketersediaan jagung bagi peternak juga terjaga," ujarnya.

Isu harga jagung viral setelah insiden peternak bernama Suroto membentangkan poster terkait mahalnya jagung ke arah Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kota Blitar pada Selasa pekan lalu.

Setelah itu Suroto dan perwakilan peternak ayam petelur diundang ke Istana Kepresidenan. Jokowi menyatakan akan mengirimkan jagung sebanyak 30.000 ton ke sentra-sentra peternak ayam dengan harga Rp 4.500 per kilogram.(*)

Artikel Terkait
Pabrik Gula PTPN XI Raih Penghargaan Proper Biru Industri Jawa Timur
PTPN XII Gandeng Polda Jawa Timur Amankan Aset
LaNyalla Harap Pelaku Usaha Ultra Mikro Naik Kelas dengan Rumah UMi
Artikel Terkini
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas