INDONEWS.ID

  • Selasa, 21/09/2021 20:34 WIB
  • Ibu Pertiwi

  • Oleh :
    • luska
Ibu Pertiwi

Penulis : Andi Mallarangeng

"Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati...." Ya...negeri kita kita sebut Ibu Pertiwi. Bukan Bapak Pertiwi. Dan inilah hikmah dari budaya kita dan Bahasa Indonesia.

Di dunia, bangsa-bangsa memang terbelah dalam menyebut negerinya. Ada yang memilih sisi Bapak, Fatherland, dan ada yang memilih sisi Ibu, Motherland. Sesuai budaya dan sejarah masing-masing negara.

Negara-negara bekas wilayah Empirium Romawi biasanya menggunakan istilah Fatherland, misalnya Jerman dan Belanda. Mungkin karena dalam bahasa Latin sebutan negerinya adalah "Patria," yang dekat dengan kata "Pater" yang berarti Bapak atau Ayah.

Sebaliknya, Rusia, India dan juga negeri kita Indonesia, memilih sebutan Motherland dan Ibu Pertiwi. Rusia, India dan kita lebih memilih sisi feminim pada sebutan negerinya.

Ada juga trend terbaru yang berusaha netral untuk sebutan negerinya. Amerika Serikat, misalnya, memilih sebutan Homeland, yang kalau diterjemahkan secara bebas dekat dengan istilah "Kampung Halaman." Tidak merujuk kepada Bapak atau Ibu.

Bagi saya, sudah cocok pilihan kita untuk memilih sebutan Ibu Pertiwi. Karena Ibu Pertiwi lebih mengedepankan sifat keibuan dari negeri, yang pengasih lagi penyayang, yang tidak membedakan kasih sayangnya, yang selalu siap memangku anaknya ketika dibutuhkan. Istilah "kembali kepangkuan Ibu Pertiwi" melambangkan Ibu yang senantiasa menerima anaknya yang gugur atau tewas dalam perjuangan hidupnya.

Karena itu, pesan bagi yang sedang berkuasa di negeri kita, berlakulah sebagaimana diilhami oleh Ibu Pertiwi. Jangan ada diskriminasi di negeri ini karena Ibu Pertiwi tidak membeda-bedakan anaknya. Jangan menyakiti rakyat, karena Ibu Pertiwi tidak menyakiti anaknya. Jangan mentang-mentang berkuasa karena Ibu Pertiwi tidak pernah mentang-mentang.

Sebaliknya, Ibu Pertiwi selalu berusaha untuk melindungi, melayani, dan meningkatkan taraf hidup anak-anaknya. Bahkan ketika dalam keadaan susah pun Ibu Pertiwi tetap mendoakan kita semua. "Kini Ibu sedang lara, merintih dan berdoa...."

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Direktur Indo Barometer M Qodari dan Demokrat Tanggapi Gugatan Uji Materi Dr Audrey Agar Pelantikan Prabowo Dipercepat
Mungkinkan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Bisa Dipercepat? Simak Penjelasannya!
WWF ke-10 di Bali, Deklarasi Menteri Resmi Diadopsi 133 Negara dan Organisasi Internasional
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat Lakukan Study Tour ke Minahasa Tenggara
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas