Jakarta, INDONEWS.ID -- Ketua Umum SOKSI Ali Wongso Sinaga menyambut dan mengapresiasi tinggi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang dengan tegas siap “memotong aparatnya seperti Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek yang tak becus membina anak buahnya”.
Hal itu dikatakan Kapolri dalam acara Forum Sespimti - Sespimen- Sespimma Polri angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10).
Kapolri mengutip peribahasa `ikan busuk mulai dari kepalanya`. Artinya, suatu organisasi gagal disebabkan oleh masalah kepemimpinan.
Kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan sehingga bawahannya akan meneladani, dan pimpinan harus juga mengawasi serta bertanggung jawab atas kinerja bawahannya.
Terbukti, konsistensi pernyataan Kapolri tersebut dia melakukan tindakan dengan mengamputasi `kepala busuk` karena kelakuan `ekornya`.
Menurut Ali Wongso, langkah Kapolri tersebut sungguh bijak, berani dan tepat sebagai terobosan yang ditunggu masyarakat. Sebab konsolidasi Polri yang efektif tak mungkin tanpa kristalisasi yang tegas dan berani terhadap para oknum yang dinilai terbukti "busuk".
“Agar organisasi bisa sehat dan kuat maka siapapun yang mendambakan Polri yang kuat dan efektif harus dapat mengayomi rakyat dengan rasa aman dalam koridor tegak tertibnya hukum ke depan. Karena itu, katanya, masyarakat harus mendukung langkah Kapolri itu dengan partisipasi aktif memberikan umpan balik (feedback) kepada Kapolri supaya langkah terobosan Kapolri itu efektif mencapai sasaran dan tujuan,” ujar Ali kepada pers di Jakarta, Sabtu (30/10)
Masyarakat atau siapapun harus berani tanpa takut dan aktif melaporkan oknum-oknum Polri yang telah melanggar atau mengabaikan tegaknya hukum bagi rakyat, dengan disertai bukti-bukti yang kuat melalui mekanisme yang tersedia seperti melaporkan kepada Divisi atau Bagian Propam Polri.
“Untuk turut membantu masyarakat dalam rangka mendukung penuh langkah terobosan Kapolri itu, selaku Ketua Umum SOKSI telah kami instruksikan LKBH SOKSI (Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum) SOKSI agar proaktif beserta seluruh jajaran SOKSI seluruh Indonesia untuk itu,” tegas Wakil Ketua Dewan Pakar Partai GOLKAR itu.
Politisi senior Partai Golkar itu menambahkan bahwa sudah sejak lama menjadi pengetahuan umum dan kesadaran masyarakat luas bahwa hukum di negeri ini sedang bermasalah. Dan merupakan tantangan besar serta berat bagi bangsa negara ini hingga sekarang, khususnya bagi para elit negara terutama bagi aparat di bidang hukum seperti Polisi, Jaksa dan Hakim. Mereka diharapkan kepeloporannya untuk menjawabnya dengan kemauan kuat untuk melakukan transformasi budaya dan kinerja.
“Karena itu , ini surprise dan patut kita sambut luar biasa serta apresiasi tinggi Polisi sekarang sudah memulai langkah tegas dengan harapan akan konsisten hingga tuntas, dan tentu sangat diharapkan akan segera diikuti oleh kelembagaan hukum lainnya seperti Kejaksaan dan Hakim/Pengadilan di bawah binaan Mahkamah Agung. Sebab hanya dengan langkah yang tegas, berani dan konsisten tanpa diskrimasi itulah, maka transformasi budaya hukum dan supremasi hukum serta hukum yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia akan semakin terwujud kedepan sesuai harapan rakyat,” kata mantan anggota DPR RI itu. ***