INDONEWS.ID

  • Senin, 01/11/2021 06:49 WIB
  • Jubir Presiden Jokowi Diangkat Jadi Dubes

  • Oleh :
    • luska
Jubir Presiden Jokowi Diangkat Jadi Dubes

Penulis : Andi Mallarangeng

Jubir Presiden Jokowi diangkat jadi Dubes. Apakah Presiden Jokowi masih perlu Jubir? Affirmative. Perlu. Karena Jubir berbeda dengan buzzer. Jubir adalah bagian dari akuntabilitas Presiden kepada publik. Sementara buzzer hanya sekedar pendengung yang menyerang lawan politik dengan membabi-buta, bahkan menyebar hoax, tanpa akuntabilitas publik.

Presiden Jokowi perlu Jubir karena rakyat perlu tahu apa pikiran, kebijakan, dan tindakan Presiden tentang berbagai isu publik penting yang muncul di tengah masyarakat. Atau ketika terjadi kesimpangsiuran pendapat di antara para petingginya, rakyat perlu tahu di mana posisi Presiden. Apalagi kalau yang bersilang pendapat adalah para pembantu Presiden yang semuanya punya pretensi "mewakili" Presiden.

Terlalu banyak corong yang mewakili istana berpotensi membingungkan masyarakat. Bahkan juga membingungkan pejabat-pejabat di luar istana, terutama di daerah.

Sementara itu, tidak bisa setiap kali Presiden sendiri yang turun tangan menjelaskan semua hal. Kalau dia salah ucap, siapa yang bisa mengoreksi? Dan tidak elok setiap kali Presiden mengoreksi dirinya sendiri. Sebaliknya, kalau Jubir salah, setiap kali bisa dikoreksi oleh Presiden.

Presiden Jokowi perlu Jubir, tapi Jubirnya perlu mendapat kepercayaan penuh untuk "melekat" pada Presiden. Dia harus hadir dalam setiap rapat dan pertemuan penting agar dia bisa menjelaskan dengan baik setiap kebijakan dan tindakan Presiden kepada publik. 

Jubir perlu punya akses setiap saat ke Presiden untuk bertanya dan mendapat arahan hal-hal yang perlu dia jelaskan. Kalau tidak, Jubir hanya jadi pajangan, yang lebih banyak diam karena tidak tahu apa yang harus dijelaskan, takut salah. Atau Jubir menjelaskan secara serampangan dan melakukan blunder demi blunder yang semakin membingungkan publik.

Bagaimana kalau menteri merangkap Jubir? Jaman dulu mungkin bisa, tapi zaman sekarang apakah rangkap jabatan seperti itu masih mungkin? Bisa jadi, tugas kementerian dan tugas sebagai Jubir tidak ada yang beres. Pengalaman saya, tugas Jubir bersifat full time, begitu juga tugas sebagai menteri.

Tapi itu semua pilihan Presiden. Termasuk kalau mau menjubiri dirinya sendiri.
 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai
PJ Bupati Maybrat Pantau Ujian Nasional 3 SD Terdalam di Aifat Utara
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
Pj Bupati Maybrat Hadiri Rapat Persiapan Penilaian Akreditasi Delapan Puskesmas
Peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-207
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas