INDONEWS.ID

  • Sabtu, 08/01/2022 08:55 WIB
  • Ngeri! India Diprediksi Pecahkan Rekor Baru Kasus C19, Sehari Capai 117 Ribu

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ngeri! India Diprediksi Pecahkan Rekor Baru Kasus C19, Sehari Capai 117 Ribu
Ilustrasi (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - India kembali menghadapi kondisi mengerikan setelah negara itu melaporkan tambahan 117.100 kasus baru covid-19 dalam sehari pada Jum`at (7/1/21). Jumlah itu merupakan angka tertinggi sejak Juni 2021.

Angka ini membuat India diprediksi bakal memecahkan rekor kasus harian Covid-19 baru akibat serbuan varian Omicron yang telah mengalahkan Delta.

Baca juga : LaNayalla Minta Pemerintah Perjelas Aturan Baru Perjalanan Luar Negeri

Kementerian Kesehatan India juga melaporkan tambahan kematian baru sebanyak 302 kasus.

"Kita akan benar-benar melewati rekor kita sebentar lagi dan berada di puncak gelombang (Covid-19) pada awal Februari," kata mantan direktur Institut Epidemiologi Nasional, M. D. Gupte, kepada Reuters.

Baca juga : Antisipasi Lonjakan Omicron, Mendagri Perpanjang Level PPKM Wilayah Jawa Bali

"Melihat besarnya populasi kita, kita akan melaporkan lebih banyak kasus harian dibandingkan Amerika Serikat. Namun yang kita lihat saat ini adalah kasus yang terjadi jauh lebih ringan, sehingga kebutuhan rawat inap dan oksigen dan semuanya, itu tidak meningkat," tuturnya.

Selain itu, Gupte menyampaikan tingginya tingkat infeksi kala gelombang Covid-19 melanda di April dan Mei, pun juga vaksinasi, membuat tingkat keparahan di India berkurang.

Baca juga : Terus Bertambah 2.604, DKI Jakarta Juara Nomor Wahid Kasus C19

Sebelumnya, beberapa pejabat pemerintah mengatakan mereka bekerja di bawah asumsi kasus harian di India akan memecahkan rekor lebih 414.000 kasus.

Kebijakan tersebut dilakukan mengingat kasus yang terjadi di negara lain, seperti Amerika Serikat. Paman Sam mengalami tambahan kasus harian lebih dari satu juta.

Mengutip Reuters, hampir 70 persen masyarakat India telah terinfeksi virus corona di pertengahan tahun lalu.

Otoritas kesehatan di kota New Delhi dan negara bagian Maharashtra menyampaikan, rumah sakit dan infrastruktur pengujian Covid-19 belum mendapatkan tekanan berlebih mengingat banyak orang yang dirawat di rumah.

Di Mumbai, meski banyak masyarakat yang terdeteksi positif, masyarakat yang membutuhkan rawat ini jauh lebih sedikit.

Kota ini mencatat 20.181 infeksi baru pada Kamis (6/1), jauh di atas level tertinggi sebelumnya yakni mencapai 11.000 dan terjadi tahun lalu.

"Sekitar 80 persen ranjang rumah sakit masih kosong," tutur Menteri Kesehatan Maharashtra, Rajesh Tope.

"Permintaan oksigen tidak meningkat berdampingan dengan kasus yang meningkat. Saat ini, tidak ada rencana untuk melakukan lockdown (penguncian). Jika diperlukan, kami mungkin akan memperketat pembatasan," ujarnya.

Maharashtra sendiri telah menutup sekolah dan universitas, pun juga membatasi pengunjung di bioskop, acara pernikahan, dan lainnya.

Sementara itu, New Delhi melakukan lockdown selama 55 jam dari Jumat malam sampai Senin pagi.

Otoritas juga menerapkan jam malam pada hari kerja, menutup sekolah, dan memerintahkan sebagian besar toko untuk buka di hari alternatif yang tak terkena jam malam.*

Artikel Terkait
LaNayalla Minta Pemerintah Perjelas Aturan Baru Perjalanan Luar Negeri
Antisipasi Lonjakan Omicron, Mendagri Perpanjang Level PPKM Wilayah Jawa Bali
Terus Bertambah 2.604, DKI Jakarta Juara Nomor Wahid Kasus C19
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas