INDONEWS.ID

  • Rabu, 02/02/2022 16:10 WIB
  • G20 Tidak Beri Dampak Positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Bali

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
G20 Tidak Beri Dampak Positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Bali
Pemilik Segara Village Hotel di Kawasan Sanur, Ida Bagus Taruna Wijaya (Gusde)

Jakarta, INDONEWS.ID - Adanya kegiatan akbar G20 di Pulau Bali ternyata tidak membuat gembira para pelaku ekonomi di pulau dewata tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Ida Bagus Taruna Wijaya. Menurut pemilik Segara Village Hotel di Kawasan Sanur ini hal tersebut dikarenakan beberapa hal.

"Pertama. Dengan adanya G20 maka mulai bulan ini, turis mancanegara dilarang masuk ke Bali demi menjaga penyebaran Covid. Hal tersebut jelas mematikan bisnis pariwisata," jelas pria yang akrab disapa Gusde ini dalam keterangan tertulis kepada media ini, Rabu (2/2/22).

Baca juga : Dirjen Bina Bangda Kemendagri : RKPD Harus Pacu Laju Pertumbuhan Ekonomi Bali

Padahal, jelasnya, ekonomi Bali hidup karena pariwisata. Dimana Bali dikenal tidak memiliki tambang atau perkebunan.

"Jadi, hampir 100% ekonomi Bali digerakkan oleh Pariwisata. Jika Turis dilarang, maka matilah ekonomi masyarakat Bali," terang Gusde.

Hal kedua, bebernya, ialah karena kegiatan G20 dilakukan di Kawasan Nusa Dua. Padahal pemilik hotel di area Nusa Dua nota bene adalah bukan pengusaha Bali.

"Hotel di Nusa Dua sebagian dimiliki BUMN dan sisanya dimiliki Group pengusaha besar dari Luar Bali," ujarnya.

Hal lainnya, lanjutnya, adalah beberapa kegiatan awal G20 yang sudah dilakukan di Bali dipindahkan ke Jakarta. Namun demikian, turis mancanegara tetap tidak diperbolehkan masuk ke Bali.

"Jadi kalau hanya sekedar mempopulerkan Bali tak ada gunanya, karena Bali memang sudah populer di Seluruh Dunia," imbuhnya.

Gusde menjelaskan bahwa pengusaha Bali sama sekali tidak menolak adanya kegiatan G20 di Bali. Karena kegiatan G20 dapat mengangkat nama Indonesia di mata dunia.

"Namun kami mengharapkan agar pemerintah memperhatikan dan membantu para pelaku ekonomi di Bali. Misalnya dengan penghapusan atau pengurangan pajak. Atau ada kebijakan khusus di sektor perbankan atau kebijakan lainnya yang dapat meringankan dan membantu pertumbuhan ekonomi di Bali," tutupnya.*

Artikel Terkait
Dirjen Bina Bangda Kemendagri : RKPD Harus Pacu Laju Pertumbuhan Ekonomi Bali
Artikel Terkini
Dikunjungi Menko PMK dan Mensos, Masyarakat Korban Banjir Bandang dan Longsor Terima Bantuan Dari Presiden Joko Widodo
Direktur Indo Barometer M Qodari dan Demokrat Tanggapi Gugatan Uji Materi Dr Audrey Agar Pelantikan Prabowo Dipercepat
Mungkinkan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Bisa Dipercepat? Simak Penjelasannya!
WWF ke-10 di Bali, Deklarasi Menteri Resmi Diadopsi 133 Negara dan Organisasi Internasional
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat Lakukan Study Tour ke Minahasa Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas