Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani atau PNM menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,18 triliun kepada 465.480 nasabah yang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota Sumatera Selatan.
Kepala Regional PNM Palembang Hanifah menyampaiakan pembiayaan tersebut disalurkan melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekarr) sepanjang 2021.
“Setiap tahun terjadi penambahan jumlah debitur yang cukup signifikan, dan tahun 2022 kami menargetkan setidaknya ada 140.000 debitur baru,” kata Hanifah dikutip Antara.
Sejak mulai disalurkan ke masyarakat Sumsel pada 2017, pembiayaan rendah bunga ini sudah terserap Rp4,19 triliun.
Pembiayaan PNM Mekaar ini merupakan layanan pemberdayaan berbasis kelompok khusus untuk perempuan prasejahtera.
Mereka yang dapat mengakses pinjaman ini yakni perempuan dari keluarga dengan pendapatan lebih kurang Rp800.000 per bulan dan memiliki usaha produktif tapi tidak memiliki agunan.
Pelaku usaha ini mendapatkan pinjaman Rp2 juta hingga Rp10 juta dengan syarat harus bergabung dalam kelompok usaha yang terdiri dari 7-10 orang. Selain itu, para ibu-ibu ini juga bersedia menanggung renteng dan mengikuti pertemuan satu kali setiap pekan.
Nantinya setelah dianggap mapan, pelaku usaha ultra mikro ini dapat mengakses pinjaman yang lebih besar dari PNM UlaMM (Unit Layanan Modal Mikro) dengan pembiayaan berkisar Rp10-200 juta dengan bunga non subsidi.
“PNM Mekaar itu menjadi embrionya pelaku usaha, nanti jika sudah besar baru bisa mengakses pinjaman PNM UlaMM,” kata dia.
Sebagai informasi, hingga 5 Februari 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 110,23 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 11,2 juta nasabah.
Saat ini PNM memiliki 2.985 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.006 Kecamatan.*