INDONEWS.ID

  • Kamis, 17/02/2022 13:31 WIB
  • Direktur Utama PTPN III: Operasi Pasar Minyak Goreng Bantu Masyarakat saat Harga Crude Palm Oil Tinggi

  • Oleh :
    • Mancik
Direktur Utama PTPN III: Operasi Pasar Minyak Goreng Bantu Masyarakat saat Harga Crude Palm Oil Tinggi
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III, Mohammad Abdul Ghani.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani mengatakan, operasi pasar yang dilakukan oleh PTPN Group membantu masyarakat di tengah harga tingginya harga Crude Palm Oil yang berdampak pada harga minyak goreng.

Diketahui, harga eceran minyak goreng di pasar-pasar tradisional di Indonesia masih tinggi. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat pantauan harga rata-rata pada semua pasar per Senin (14/2), Minyak Goreng Curah Rp. 17.400/kg, Minyak Goreng Kemasan bermerk Rp. 19.800/kg.

Baca juga : Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Angkat Jajaran Board Of Regional Management Regional IV Palmco

Merespon perkembangan harga ini, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak-anak perusahaannya pada Februari ini kembali menggelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Wilayah Sumatera Utara.

"Misi besar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, tentunya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar ini”, ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani kepada media di Jakarta, Rabu,(16/02/2022)

Baca juga : Dirut Holding Perkebunan Nusantara Optimistis Pemenuhan Pasokan Minyak Goreng Dapat Terwujud

Sebagaimana disampaikan Mohammad Abdul Ghani Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) beberapa waktu lalu, PTPN Group berkomitmen untuk mendukung program pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menetapkan kebijakan Domestic Price Obligation (DPO) minyak sawit untuk menjaga harga minyak goreng khusus dalam negeri agar tidak mengikuti tren harga global yang sedang meningkat. Minyak goreng premium dijual dengan harga Rp. 14.000/liter, minyak kemasan sederhana Rp 13.500/liter dan minyak goreng curah Rp. 11.500/liter.


Operasi Pasar Empat PTPN di Sumatera Utara

Baca juga : Dipacu Naik Kelas, Kemenperin Dorong Kemitraan IKM Logam dengan PTPN Group dan Perusahaan Besar Lain

Sebagai tahap awal realisasi dukungan terhadap upaya pemerintah membantu masyarakat konsumen, PTPN Group melakukan Operasi Pasar Minyak Goreng di Wilayah Sumatera Utara, khususnya di pasar dan di wilayah sekitar kebun/unit milik PTPN II, III dan IV.

"Selain pasar, kebun juga menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar, agar para pekerja kebun sawit juga bisa mendapatkan produk minyak goreng terbaik hasil produksi PTPN Group dengan harga terjangkau”, kata Mohammad Abdul Ghani.

Wilayah Sumatera Utara menjadi fokus operasi pasar minyak goreng, mengingat PT Industri Nabati Lestari sebagai anak usaha Holding yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah.

Sebelumnya PTPN Group melakukan operasi pasar murah, yang pada saat itu dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir di wilayah Kuala Tanjung, Desa Sionggang-Toba, Kota Medan, Jambi, Cianjur, Malang dan Lampung sebanyak total 59.413 liter minyak goreng. Secara bergantian operasi pasar minyak goreng digelar, mulai Selasa (15/2), yakni dimulai dari PTPN II sebanyak 9.600 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp. 14.000/liter dan 7 ton gula pasir dengan harga Rp. 12.000/kg, PTPN IV sebanyak 6.000 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp. 14.000/liter. Pada Rabu (16/2) PTPN III melakukan operasi pasar minyak goreng sebanyak 1.000 liter dengan harga Rp. 14.000/liter. Selanjutnya PTPN II, III dan IV akan melakukan operasi pasar lanjutan dengan lokasi yang berbeda-beda.


PTPN sangat menaruh kepedulian terhadap masyarakat yang memerlukan minyak goreng dengan harga terjangkau. PTPN sebagai penjaga ketahanan pangan (food security) berkomitmen mengemban perannya, baik sebagai BUMN yang dapat memberi nilai tambah bagi stakeholders utamanya dalam memaksimalkan nilai ekonomi bagi Indonesia (surplus creator) dengan tetap memerhatikan pelayanan publik (welfare creator). PTPN Group berencana pada tahap I ini akan menjual sebanyak 100 ribu liter minyak goreng.

Kebijakan perlindungan masyarakat konsumen melalui Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) disampaikan Menteri Perdagangan M. Luthfi pada konferensi pers virtual Kamis (27/1) lalu. “Akan diberlakukan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng dengan rincian, minyak goreng curah Rp. 11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp. 13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp. 14.000/liter. Kebijakan HET ini mulai berlaku pada 1 Februari 2022.

Artikel Terkait
Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Angkat Jajaran Board Of Regional Management Regional IV Palmco
Dirut Holding Perkebunan Nusantara Optimistis Pemenuhan Pasokan Minyak Goreng Dapat Terwujud
Dipacu Naik Kelas, Kemenperin Dorong Kemitraan IKM Logam dengan PTPN Group dan Perusahaan Besar Lain
Artikel Terkini
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas