INDONEWS.ID

  • Jum'at, 25/02/2022 15:24 WIB
  • Temui LaNyalla, Paguyuban Peternak Rakyat Magetan Minta Pendampingan

  • Oleh :
    • Mancik
Temui LaNyalla, Paguyuban Peternak Rakyat Magetan Minta Pendampingan
Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRI) Kabupaten Magetan menemui Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.(Foto:Dok.DPD RI)

Madiun, INDONEWS.ID - Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRI) Kabupaten Magetan menemui Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang tengah melakukan kegiatan reses di Jawa Timur, Jumat (25/2/2022).

Pada pertemuan yang berlangsung di Madiun itu, PPRI menyampaikan sejumlah aspirasi. Salah satunya, meminta pendampingan dari pemerintah.

Baca juga : Dihadiri 150 UMKM, "Konco Kulo Moeldoko" Sukses Gelar Acara Pesta Rakyat di Kediri, Jawa Timur

Juru bicara PPRI Magetan, Nur Muhammad Ali, menuturkan kehadirannya menemui LaNyalla untuk menjelaskan kondisi yang dialami para peternak.

"Secara umum saya kira Pak LaNyalla sudah paham kondisi kami yang terpuruk. Kami ini selalu dibenturkan dengan regulasi. Di balik jalan buntu itu, kami berharap Pak LaNyalla dapat membantu kami," kata Nur.

Baca juga : Bertemu Menteri ATR dan Mensesneg, LaNyalla Ingatkan Surat Ijo Surabaya

Dari aspek perlindungan, Nur menjelaskan pihaknya sama sekali nyaris tak mendapatkannya. Pun halnya dengan pendampingan, sama sekali belum mereka rasakan.

"Misalnya dalam bentuk pelatihan dan lain sebagainya, tidak ada sama sekali. Kami tentu sangat berharap akan hal itu," kata Nur.

Baca juga : LaNyalla Mattalitti Dorong Masyarakat Jatim Konsumsi Telur Lokal

Dalam hal iklim bisnis, Nur menjelaskan jika pola yang diterapkan saat ini lebih kepada kemitraan. Pola kemitraan ini menurutnya jelas menguntungkan pengusaha besar dan merugikan para peternak kecil.

"Pola kemitraan itu jelas perusahaan yang akan mendapatkan untung. Sementara kami tak memiliki kesempatan mengikuti pola kemitraan tersebut," katanya.

Belum lagi soal Permendag mengenai batas atas dan bawa harga penjualan telur, Nur melihat tak ada sanksi memadai bagi mereka yang melanggar.

"Sanksinya adalah administratif. Ya kalau perusahaan, bagaimana dengan perorangan. Apakah sanksi tersebut bisa diterapkan?" tanya Nur.

Ia berharap kemandirian. Untuk itu, ia meminta pendampingan baik dalam hal penguatan kapasitas, maupun menyalurkan hasil ternak mereka.

"Kami butuh pendampingan oleh pemerintah. Kami berharap Pak LaNyalla bisa memfasilitasi," katanya.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, siap memperjuangkan aspirasi tersebut. Menurutnya, pendampingan oleh pemerintah sudah seharusnya dilakukan.

"Saya kira soal pendampingan itu wajib dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Jangan dibiarkan peternak rakyat diserahkan kepada mekanisme pasar, pasti kalah dengan pengusaha besar," kata LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu menilai peternak rakyat mesti mendapatkan proteksi dalam mengembangkan usahanya. Pun halnya terkait subsidi dan bantuan permodalan, LaNyalla menilai peternak rakyat harus mendapat jaminan dari pemerintah.

"Ada banyak akses permodalan yang bisa difasilitasi oleh pemerintah. Saya kira memang kewajiban pemerintah untuk memberikan proteksi. Kami akan perjuangkan hal tersebut," kata LaNyalla.*

Artikel Terkait
Dihadiri 150 UMKM, "Konco Kulo Moeldoko" Sukses Gelar Acara Pesta Rakyat di Kediri, Jawa Timur
Bertemu Menteri ATR dan Mensesneg, LaNyalla Ingatkan Surat Ijo Surabaya
LaNyalla Mattalitti Dorong Masyarakat Jatim Konsumsi Telur Lokal
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas