INDONEWS.ID

  • Sabtu, 12/03/2022 19:44 WIB
  • Dirjen Bina Pemdes Apresiasi Pemkab Banyuwangi Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem

  • Oleh :
    • Mancik
Dirjen Bina Pemdes Apresiasi Pemkab Banyuwangi Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem
kunjungan kerja pada rapat koordinasi teknis strategi penurunan kemiskinan ekstrem Kabupaten Banyuwangi.(Foto:Puspen Kemendagri)

Banyuwangi, INDONEWS.ID - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi atas upayanya menekan angka kemiskinan ekstrem. Hal ini disampaikan Yusharto saat melakukan kunjungan kerja pada rapat koordinasi teknis strategi penurunan kemiskinan ekstrem Kabupaten Banyuwangi, Jumat (11/3/2022).

Adapun dalam kunjungan tersebut, Yusharto didampingi Staf Khusus Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan Hoiruddin Hasibuan, Sekretaris I Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Irma Zainal, dan Kepala Balai Besar Pemerintahan Desa (BBPD) di Malang Moh Zain Afif. Rombongan diterima langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Mujiono.

Baca juga : Program "Sekolah Damai", Ratusan Guru dan Pelajar di Banyuwangi Jadi Peace Ambassador BNPT

Dalam sambutannya, Yusharto mengatakan pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi perhatian utama Mendagri Muhammad Tito Karnavian. Mendagri, kata dia, menerjunkan tim untuk belajar langsung pada Pemkab Banyuwangi. Hal ini karena Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten yang terendah, dari 37 kabupaten di Jawa Timur, dalam hal angka kemiskinan. Berkat sejumlah upaya, Pemkab Banyuwangi mampu menekan angka kemiskinan periode 2020 sampai dengan 2021 dengan optimal, yakni sebesar 0,01 atau 1/100 persen dibandingkan dengan kabupaten lain.

"Tentu ini menjadi prestasi tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sehingga Kemendagri menugaskan kepada kami, untuk banyak belajar dengan Pemkab Banyuwangi yang bisa menekan angka kemiskinan begitu kecil, di tengah tekanan yang begitu besar. Karena jikalau dibiarkan, semua orang akan miskin. Tetapi masih ada pemerintah daerah yang begitu kuat menjaga komitmen untuk memberikan pelayanan dan memperbaiki kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga masyarakat bisa dicegah untuk masuk ke dalam kategori miskin, apapun level kemiskinannya," ujar Yusharto.

Baca juga : Kepala BSKDN Minta Pemprov Maluku Utara Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi

Menanggapi hal itu, Mujiono mengatakan, penanganan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi merupakan hasil dari kerja keras semua pihak. Selain itu, capaian ini juga ditopang oleh sinergi dan kolaborasi di berbagai lini.

"Dalam menangani kemiskinan kami berkolaborasi, sinergisitas di antara kami semua, gotong royong bagaimana SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) mulai dari sektor swasta, perbankan, pemkab, kecamatan, desa, RT, RW, bergotong royong mengatasi kemiskinan. Kekuatan itulah yang menjadi keunggulan kami dalam menekan angka kemiskinan," tandas Mujiono.

Baca juga : Wujudkan Pilkada 2024 yang Adil dan Setara, BSKDN Kemendagri Pastikan Hak Pilih Penyandang Disabilitas Terpenuhi
Artikel Terkait
Program "Sekolah Damai", Ratusan Guru dan Pelajar di Banyuwangi Jadi Peace Ambassador BNPT
Kepala BSKDN Minta Pemprov Maluku Utara Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi
Wujudkan Pilkada 2024 yang Adil dan Setara, BSKDN Kemendagri Pastikan Hak Pilih Penyandang Disabilitas Terpenuhi
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas