INDONEWS.ID

  • Kamis, 07/04/2022 10:30 WIB
  • Tekan Bunga Kredit Ultra Mikro, Bos BRI Usulkan Dana PKBL BUMN Rp4 Triliun Diberikan ke PNM

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Tekan Bunga Kredit Ultra Mikro, Bos BRI Usulkan Dana PKBL BUMN Rp4 Triliun Diberikan ke PNM
Nasabah PNM (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengajukan agar dana kemitraan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diberikan khusus kepada Permodalan Nasional Madani (PNM) atau ke Holding Ultra Mikro agar bunga kredit ultra mikro bisa lebih murah.

Sunarso, Direktur Utama BRI mengatakan, dana program kemitraan dalam program PKBL ditujukan kegiatan produktif. Sedangkan Bina Lingkungan itu merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Adapun total dana program kemitraan BUMN saat ini mencapai Rp 4 triliun.

Baca juga : PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional

"Kalau dana program kemitraan bisa di pull ke PNM atau ke Holding Ultra Mikro kalau dipercaya, itu bunga kredit ultra mikro bisa diminimalisir. Dari sisi biaya overheadnya nanti bisa kami turunkan melalui digitalisasi. Total dana PK itu ada sekitar Rp 4 triliun." kata Sunarso dalam paparan di DPR dikutip, Senin (4/4).

Adapun dasar hukum penyaluran dana PKBL adalah Peraturan Menteri BUMN. Sehingga jika usulan diterima maka secara regulasi tinggal mengubah Permen BUMN saja.

Baca juga : PNM Berikan Ruang Bakat dan Silaturahmi Karyawan Lewat Event SEHATI

Menurutnya, tantangan yang mendesak untuk selesaikan Holding Ultra Mikro adalah memurahkan bunga. Sementara perluasan jangkauan sudah dijalankan dimana tahun ini ditargetkan menjangkau 5 juta nasabah.

Dia menekankan kunci utama untuk memurahkan bunga kredit ultra mikro ada pada biaya dana. Adapun dana yang dicari PNM dan Pegadaian tidak akan bisa lebih murah dari BRI sehingga tidak bisa diandalkan untuk menurunkan bunga. Itu hanya bisa dilakukan BRI karena biaya dana atau cost of fund (CoF) perseroan masih sekitar 2%.

Baca juga : Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga

Jika PNM dan Pegadaian mendapat biaya dana nol persen dari BRI, bunga yang diberikan masih tetap jauh di atas 10%. Pasalnya, keduanya butuh biaya menggaji karyawan dimana biaya overhead mencapai sekitar 10%.

"Jika ditambah pencadangan seandainya terjadi kredit macet sekitar 3% maka biayanya sudah mencapai 13%. Itu belum termasuk margin. Untuk menurunkan murah lebih murah dari itu rasanya tidak akan bisa kalau tidak ada campur tangan dari subsidi," kata Sunarso.

Selain mengusulkan agar dana PKBL dialihkan ke PNM, ada tiga solusi lagi menurut Sunarso yang bisa dilakukan untuk menurunkan bunga kredit ultra mikro. Pertama, mengintegrasikan produk ultra mikro dan program super mikro yang diusung pemerintah.(Kontan)

Artikel Terkait
PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional
PNM Berikan Ruang Bakat dan Silaturahmi Karyawan Lewat Event SEHATI
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
Artikel Terkini
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Engelbertus Turot Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Bantu Percepat Proses Akreditasi Puskesmas di Maybrat
Kabupaten Maybrat Rayakan HUT Ikatan Bidan Indonesia ke 73
Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit
Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas