INDONEWS.ID

  • Rabu, 13/04/2022 14:51 WIB
  • Kornas Jokowi: Masih Banyak Hal yang Lebih Penting Dibanding Isu Ade Armando

  • Oleh :
    • very
Kornas Jokowi: Masih Banyak Hal yang Lebih Penting Dibanding Isu Ade Armando
Demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR/MPR. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID --- Kornas Jokowi mengkritik beberapa pejabat negara di kabinet Indonesia Maju yang sibuk mendesak pihak keamanan untuk menangkap para pelaku tindak pidana kekerasan terhadap dosen Universitas Indonesia, Ade Armando. Ketua Umum ormas Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) itu dikeroyok sekelompok orang dalam aksi demonstrasi di gedung DPR, Jakarta, pada Senin (11/4) lalu.

“Kenapa pejabat negara kebakaran jenggot mendesak aparat keamanan mencari siapa pelaku tindak pidana kekerasan yang dialami Ade Armando, memangnya Ade Armando ini siapa sih? Kok sampai beberapa pejabat negara di Kabinet Indonesia Maju ikut repot,” tegas Sekjen Kornas-Jokowi Akhrom Saleh kepada media, Rabu (13/4/2022).

Baca juga : Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas

Namun pihaknya juga berempati terhadap Ade Armando yang dikeroyok hingga babak belur. “Tentunya kita mengutuk keras tindak kekerasan yang dilakukan oleh siapapun juga di Republik ini, khususnya yang dialami Ade Armando. Tindak kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan, apalagi secara sengaja,” papar Akhrom.

“Tapi juga bukan berarti kita harus terkuras tenaga dan pikiran dengan hanya masalah seorang Ade Armando yang dia sendiri memancing di air keruh,” sambungnya.

Baca juga : Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel

Menurutnya, masih banyak urusan negara dan persoalan rakyat yang lebih penting dan genting untuk diselesaikan! “Misalnya, kenaikkan harga-harga bahan pokok kebutuhan masyarakat yang melambung harganya,” lanjut Akhrom lagi.

Selain itu ia juga menyesalkan bahwa isu perjuangan para mahasiswa menjadi hilang ditelan isu pengeroyokan Ade.

Baca juga : Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan

“Ini artinya, kedua isu moral dan politis tersebut tenggelam akibat pemberitaan di berbagai media yang kebanyakan mengangkat hanya persoalan Ade Armando seorang diri,” imbuhnya.

Terkait pejabat negara yang sibuk meminta agar menangkap pelaku tindak kekerasan terhadap Ade Armando tersebut, kata Akhrom, ia tidak ingin menyebutkannya kepada publik, namun publik juga akan mengetahuinya.

“Maksud saya jangan terlalu berlebihan hanya seorang Ade Armando negara jadi direpotkan, kan masih banyak urusan yang lebih penting dibandingkan Ade Armando, apalagi dia hadir bukan karena perintah. Dia hadir ke situ karena keinginan dan kesadaran dia sendiri,” tutupnya. ***

Artikel Terkait
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
Artikel Terkini
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Terkait Konflik Gaza, Hikmahanto: Tiga Alasan Masih Sulit Dilakukan
"Sekolah Damai" di SMA 3 Semarang, BNPT: Upaya Ciptakan Lingkukngan Pendidikan Aman, Damai, dan Penuh Nilai Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas