INDONEWS.ID

  • Kamis, 21/04/2022 19:18 WIB
  • Praktisi Berbagi Pengetahuan soal Peran Teknologi Digital Smart Blockchain dalam Menggerakan Ekonomi Nasional

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Praktisi Berbagi Pengetahuan soal Peran Teknologi Digital Smart Blockchain dalam Menggerakan Ekonomi Nasional
Webinar nasional bertema “Memahami Smart Blockchain Untuk Menggerakan Ekonomi Nasional Melalui Teknologi Digital" yang digelar pada Kamis (21/4/22).

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Asosiasi Developer Kripto dan Blockchain Indonesia (ASPIBI), Salmon ikut menjadi pembicara dalam webinar nasional bertema “Memahami Smart Blockchain Untuk Menggerakan Ekonomi Nasional Melalui Teknologi Digital" yang digelar pada Kamis (21/4/22).

Webinar yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia seperti Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, NTT dan daerah lainnya ini digelar dalam rangka peluncuran Portal Indonesia Bisinisnews.com.

Selain Mr. Salmon, hadir juga sebagai pembicara adalah Pakar hukum Digital Dr Urbanisasi, SH, MH, CIL, Founder Indonesia Crypto Forum David Aly, CEO/Founder President Crypto Community Ilham Firmansyah dan Dr (cand) Suhendra Atmadja MSi, Pakar Komunikasi Dosen, STIKOM Interstudy. Acara dimoderatori Dhiandra Mugni, Jurnalis Metro TV.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Asosiasi Developer Kripto dan Blockchain Indonesia (ASPIBI), Salmon memberi pesan kepada publik agar jangan memahami digital economic hanya sebagai aplikasi trading dan investasi.
Digital economic yang disokong Blockchain justru akan menjadi instrumen ekonomi masa depan. Masa depan pergerakan keuangan didunia tidak lepas dari kemajuan teknologi Blockchain.

Mr. Salmon mengatakan bahwa Blockchain itu sebenarnya seperti buku besarnya. Dan kelebihan Blockchain dengan platform akuntansi lainnya, Blockchain itu pencatatan secara transparan, pencatatan yang kekal tidak dapat diubah, pencatatan yang divalidasi oleh semua komputer di dunia.

“Jadi tidak dapat dihack, aman, lalu skalabilitasnya itu sangat luas penerapannya, belajar dari fungsi dasar blockchain adalah sebagai pencatatan, maka dari itu penerapannya juga bisa lebih luas,” paparnya.

Berbeda dengan platform digital lainnya, yang mungkin bisa ada perubahan, bisa kehilangan data, blockchain tidak demikian. Seiring berkembangnya alih teknologi blockchain akhirnya bisa digunakan oleh platform-platform lainnya.

“Nah teknologi yang menjembatani antara blockchain dengan platform-platform itu blockchain digital seperti apa? DAPP atau daps, lalu kemudian web3. Disinilah peluang bisnisnya, para pengusaha atau engineer harus bisa melihat ini peluang bisnisnya,” katanya.

Jadi Bitcoin dan digital economic bukan sekadar trading saja, investasi saja, cuma sekedar Bitcoin saja yang anda lihat di exchangers.

“Exchangers sendiri juga merupakan salah satu platform, yang merupakan peluang bisnisnya ya itu peluang bisnisnya,” sebutnya.

“Saya ambil contoh peluang bisnis lainnya dilihat dari sisi konvensional, itu seperti misalnya kita bisa mengembangkan survei, dimana data itu dibuat per kelompok, dicatat di blockchain/

Sebuah platform yang bisa memberikan informasi lalu dicatat dalam Blockchain. Lalu kemudian ditampilkan kepada publik.

Semua transaksi seperti penjualan, pembelian, jumlah stock dan relasi antara vendor produk dengan end users yang tercatat di Blockchain dan bisa dilihat oleh semua yang berkepentingan.

“Seandainya system Blockchain diberlakukan kepada petani maka akan memotong para tengkulak,” jelas Mr.Salmon.

Permasalahannya ada Blockchain ini seperti barang asing. Kenapa? Minim informasi atas manfaat dari Blockchain.

Informasi yang informative dan milineal yang belum mencapai sasaran. “Kita semestinya bisa mengikuti pola pendekatan informasi ala milenial. Saya rasakan akan mencapai sasaran yang tepat akan manfaat Blockchain.”

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Dikunjungi Menko PMK dan Mensos, Masyarakat Korban Banjir Bandang dan Longsor Terima Bantuan Dari Presiden Joko Widodo
Direktur Indo Barometer M Qodari dan Demokrat Tanggapi Gugatan Uji Materi Dr Audrey Agar Pelantikan Prabowo Dipercepat
Mungkinkan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Bisa Dipercepat? Simak Penjelasannya!
WWF ke-10 di Bali, Deklarasi Menteri Resmi Diadopsi 133 Negara dan Organisasi Internasional
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat Lakukan Study Tour ke Minahasa Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas