INDONEWS.ID

  • Minggu, 24/04/2022 11:29 WIB
  • DPD Satupena Sumbar Silaturahmi ke Kediaman Yus Datuk Perpatih: Jangan hanya Membaca yang Tertulis

  • Oleh :
    • luska
DPD Satupena Sumbar Silaturahmi ke Kediaman Yus Datuk Perpatih: Jangan hanya Membaca yang Tertulis

Jakarta, INDONEWS.ID - Momentum peringatan Hari Buku Sedunia, tahun 2022, diisi dengan cara yang istimewa oleh DPP Satupena Sumatera Barat. Tiga kegiatan diusung sekaligus dalam  hari, tepatnya Sabtu (23/4) kemarin.

“Jika hanya membaca yang tertulis, maka keliru kesimpulan yang didapatkan,” kata Yus Datuk Perpatih, budayawan Minangkabau, ketika menerima pengurus DPD Satupena Sumatera Barat, di kediamannya di jorong Nagari, Sungaibatang, Maninjau, Kab Agam.

Baca juga : IMLF-2 SatuPena Sumbar Gelar Seminar International di Batusangkar yang Menghadirkan Sejumlah Pembicara Luar Negeri

Pesan Yus Datuk Perpatih, disampaikan terkait semakin banyaknya orang keliru memahami pesan-pesan bijak yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Minang sejak masa lalu. 
“Jangan dimaknai kalau pesan takuruang nak di lua, tahimpik nak di ateh sebagai pesan yang cadiak buruak, tetapi itulah sikap kreatif orang Minang,” katanya.

Mengapa disebut sikap kreatif? Tahimpik, sesungguhnya bermakna susah. Dalam kondisi susah, kata Yus Datuk Perpatih, orang Minang selalu berusaha untuk bisa selalu berada di atas, atau tidak menyerah dalam dengan kondisi terpuruk.
Ada juga, katanya, indak ado kayu, janjang dikapiang (tak ada kayu, tangga dibelah). Secara umum, terlihat bodoh. Mengapa harus membelah tangga (untuk dijadikan kayu api) karena tak ada kayu lagi? Tapi bukan itu hakikat yang dituju.

Baca juga : Jelang IMLF-2, Puluhan Buku Karya Anggota SatuPena Sumbar dan Penulis Luar Negeri Siap Diluncurkan

“Bagi orang Minang, tak ada uang, tak ada beras, dapur harus tetap berasap. Anak bini harus tetap makan,” katanya.

Pesan-pesan tersebut, katanya, bukti bahwa orang Minang adalah orang-orang yang arif. 
Yus Datuk Perpatih yang dikenal sebagai pelestari budaya Minangkabau, saat ini merasa prihatin. Nyaris tak banyak lagi generasi muda saat ini yang memiliki kepedulian menjaga kelestarian budaya Minangkabau.

Baca juga : Tadarrus Puisi SATUPENA Bawa Banyak Pesan Profetik dan Futuristik

Saat silaturrahmi tersebut, Ketua DPD Satupena Sumatera Barat Sastri  Bakry menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Yus Datuk Perpatih, atas dedikasi dan pengabdiannya untuk dunia literasi. 
Diusianya ke 84 tahun, Yus Datuk Perpatih masih produktif menulis. Beliau baru saja meluncurkan buku Menyingkap Wajah Minangkabau. Beliau sudah menulis sejak tahun 1980, berawal dari naskah drama. Sejumlah tulisannya ada berbentuk naskah drama, film dan pesan-pesan adat.
Kunjungan Literasi.

Masih dihari yang sama, DPD Satupena Sumatera Barat juga melakukan kunjungan literasi. Dua lokasi dituju. Pertama ke SDN 10 Sapiran, Bukittinggi. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah dasar di Bukittinggi yang memiliki prestasi luar biasa diberbagai bidang, khususnya literasi.
Pretasi di bidang literasi yang hasilkan sekolah ini sangat beragam. Tak hanya ditingkat kota dan provinsi, tetapi sudah beberapa kali menembus tk Nasional.

Tim Satupena Sumatera Barat diterima Kepala SDN 10 Sapiran Drs Edianto, “guru-guru kami sudah banyak yang terbiasa menulis. Setelah itu, mereka juga menularkan kepada murid-muridnya,” kata Edianto.

Tak hanya itu. Edianto juga mendorong semua guru di sekolah tersebut untuk bisa berbagi ilmu kepada guru atau sekolah lain. 
“Tapi, ada syarat yang harus dipenuhi. Sebelum membagikan ilmunya di sekolah lain, tetapi harus berikan untuk lingkungan sendiri terlebih dahulu,” katanya. 

Setelah dari SDN 10 Sapiran, Bukittinggi, rombongan pengurus Satupena Sumatera Barat juga berkunjung ke museum rumah kelahiran Buya Hamka. 
Ketua DPD Satupena Sumatera Barat Sastri  Bakry menyebutkan, kegiatan yang dilakukan kali ini merupakan bagian dari kegiatan wadah berhimpun bagi penulis di Sumbar. 

“Apa yang dilakukan Angku Yus Datuk Perpatih sangat menginspirasi sekali. Diusia senjanya, beliau masih produktif. Masih menulis,” kata Sastri  Bakry sembari menyebutkan, produktivitas ini perlu menjadi cermin bagi semua, khususnya generasi muda. (Lka)

Artikel Terkait
IMLF-2 SatuPena Sumbar Gelar Seminar International di Batusangkar yang Menghadirkan Sejumlah Pembicara Luar Negeri
Jelang IMLF-2, Puluhan Buku Karya Anggota SatuPena Sumbar dan Penulis Luar Negeri Siap Diluncurkan
Tadarrus Puisi SATUPENA Bawa Banyak Pesan Profetik dan Futuristik
Artikel Terkini
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas