INDONEWS.ID

  • Jum'at, 06/05/2022 10:46 WIB
  • Renggut 3 Anak, Kemenkes Pastikan Lakukan Investigasi Kontak Usai Hepatitis Akut Misterius

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Renggut 3 Anak, Kemenkes Pastikan Lakukan Investigasi Kontak Usai Hepatitis Akut Misterius
Ilustrasi anak

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan investigasi kontak. Sebelumnya, 3 orang anak Indonesia dinyatakan tewas akibat hepatitis akut misterius ini.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan langkah tersebut dilakukan guna mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada Anak. Di mana ketiga anak tersebut, diketahui telah dalam kondisi stadium lanjut. Sehingga penanganan terlambat dan kondisinya dalam berat.

Baca juga : KPK Panggil 2 Saksi Terkait Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes

"Hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan” ungkap Nadia dalam sehat negeriku, Kamis (5/5/22).

Dalam kesempatan Konferensi Pers secara online untuk update Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Nadia menerangkan bila ketiga anak yang meninggal tersebut, dipastikan negatif Covid-19. Pada anak berusia 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi.

Baca juga : Status Endemi Covid: Momentum Sadar Hidup Sehat

"Ketiganya negatif Covid-19 ya," jelasnya

Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta. Selain Itu, tambah dr. Nadia tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak.

Baca juga : Kemenkes Berikan Pendampingan Hukum Untuk 2 Dokter Teraniaya di Lampung

Namun, tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat.

"sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan” tambah dr Nadia.*

 

Artikel Terkait
KPK Panggil 2 Saksi Terkait Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes
Status Endemi Covid: Momentum Sadar Hidup Sehat
Kemenkes Berikan Pendampingan Hukum Untuk 2 Dokter Teraniaya di Lampung
Artikel Terkini
Kemendagri Tekankan Sinergisitas Antar-Pemda Mengoptimalkan Pemungutan Pajak Daerah dan Opsen Pajak Daerah
Jakarta Street Jazz Fes,val (JSJF) 2024 Suguhkan Penampilkan Berkelas Puluhan Musisi
Persahabatan yang Tak Lekang oleh Waktu, Perbedaan Profesi, dan Pilihan Politik
Menteri PANRB Minta Instansi Pemerintah Segera Rampungkan Rincian Formasi ASN 2024
Seleksi CASN 2024 Segera Dimulai, Pemerintah Penuhi Formasi Talenta Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas