INDONEWS.ID

  • Selasa, 19/07/2022 22:25 WIB
  • Erick Thohir Siap Bangun Perikanan Melalui Kolaborasi yang Terintegrasi

  • Oleh :
    • very
Erick Thohir Siap Bangun Perikanan Melalui Kolaborasi yang Terintegrasi
Suasana Munas IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) bertajuk "Aksi Kolaborasi Pemenuhan Hak Nelayan Tradisional menuju Indonesia yang Mandiri, Adil, Makmur, dan Lestari", di Gedung Smesco Tower, Jakarta, Selasa (19/7/2022). ANTARA/HO-Kementerian BUMN

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir siap membangun ekosistem perikanan Indonesia melalui kolaborasi antara BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Menurutnya, tantangan di sektor perikanan saat ini sangat kompleks.

“Karena itu, kita harus ikut perubahan, kalau kita berdiam diri, kita tidak akan ke mana-mana," ujar Erick saat menjadi narasumber dalam Munas IV KNTI bertajuk "Aksi Kolaborasi Pemenuhan Hak Nelayan Tradisional menuju Indonesia yang Mandiri, Adil, Makmur, dan Lestari", di Gedung Smesco Tower, Jakarta, Selasa (19/7).

Menteri BUMN ini melalui keterangan tertulis yang dikutip Antaranews.com mengatakan bahwa ia mendorong BUMN seperti Himbara, Perindo, Perinus hingga PNM untuk terlibat dalam ekosistem tersebut.

Menteri Erick mengatakan bahwa nelayan memegang peran penting bagi masa depan ekonomi serta kedaulatan pangan bangsa. Dia menyebut 54 persen asupan protein nasional merupakan kontribusi nelayan melalui produk ikan dan makanan laut lainnya.

Baca juga : Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi

Karena itu, Erick ingin ekosistem perikanan meniru jejak kesuksesan ekosistem pertanian dalam Program Makmur. Erick menyampaikan Program Makmur yang terintegrasi dari hulu ke hilir telah menjangkau 200 ribu hektare pada empat komoditas utama yakni sawit, tebu, jagung, dan padi.

"Dengan fokus pada produk yang laku di pasar itu, pendapatan petani naik 46 persen," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Erick, BUMN bertekad mewujudkan kesejahteraan nelayan dan memetakan kebutuhan para pahlawan maritim bangsa melalui tiga inisiatif.

Pertama, pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan.

Menurutnya, serapan KUR di nelayan baru sebesar Rp2,1 triliun dari total KUR yang mencapai Rp388 triliun. Begitu pula dengan serapan PNM Mekaar di nelayan yang baru sebesar Rp1,6 triliun dari total alokasi yang disediakan yang sebesar Rp46 triliun.

Dikatakan Erick , hal kedua yaitu BUMN juga mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM agar nelayan dapat akses BBM yang berkelanjutan.

Erick menilai perbaikan tata kelola BBM dapat memotong hingga 60 persen pengeluaran nelayan.

Untuk itu, dia menawarkan para nelayan membentuk sebuah koperasi. Dengan begitu, Pertamina akan memiliki data yang jelas dalam menyalurkan solar bersubsidi.

"Jangan sampai (solar bersubsidi) disalurkan bukan buat nelayan, melainkan dipakai buat orang lain, akhirnya BBM bersubsidi dipakai (korporasi) yang besar-besar lagi," ujarnya.

Poin ketiga terkait akses pasar. Erick berkomitmen mengoptimalkan seluruh kanal distribusi, baik daring maupun luring. Hal ini akan berdampak signifikan bagi peningkatan penyerapan hasil nelayan.

Erick juga menyarankan para nelayan mulai mencari opsi lain dalam mencari ikan, salah satunya lewat budidaya. Hal ini sebagai alternatif dan langkah antisipatif dalam pencarian ikan di laut yang kerap diliputi ketidakpastian tangkapan.

"BUMN tengah berjuang menciptakan ekosistem usaha yang berpihak pada kesejahteraan nelayan, terutama nelayan kecil dan tradisional," ujar Erick pula.

Erick tak lupa mengapresiasi KNTI yang secara konsisten mengadvokasi kesejahteraan nelayan kecil dan tradisional.

"Terima kasih atas perjuangannya. Selamat melaksanakan Munas KNTI IV. Semoga buah pikir dari Munas KNTI kali ini mampu membawa dampak signifikan bagi segenap nelayan Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia," ujarnya. ***

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Kunjungi Batalyon SATGAS YONIF 133/Yudha Sakti di Susumuk

 

 

Baca juga : UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Artikel Terkait
Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi
Pj Bupati Maybrat Kunjungi Batalyon SATGAS YONIF 133/Yudha Sakti di Susumuk
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas