INDONEWS.ID

  • Jum'at, 29/07/2022 13:31 WIB
  • Temui Xi Jinping, Presiden Jokowi Dipuji Eks PM Malaysia

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Temui Xi Jinping, Presiden Jokowi Dipuji Eks PM Malaysia
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa sore, 26 Juli 2022

Jakarta, INDONEWS.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memuji langkah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk berkunjung ke China temui Presiden Xi Jinping serta melawat ke Jepang dan Korea Selatan. Razak menganggap langkah Jokowi itu merupakan bentuk dari diplomasi teladan.

Sebagaimana diberitakan South China Morning Post, Najib dalam unggahan Facebook menyampaikan negara tetangga Malaysia tengah maju secara ekonomi, mengingat pemimpin mereka telah melakukan "langkah proaktif" terkait perdagangan dan investasi.

Baca juga : Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Pernyataan tersebut merujuk pada kunjungan Jokowi ke China, Jepang, dan Korea Selatan pada pekan ini.

"China merupakan mitra perdagangan terbesar dan utama kita, dan kita juga menerima keuntungan besar dalam bisnis minyak sawit, infrastruktur, ekonomi digital, dan berbagai investasi dari China. Seperti Indonesia saat ini," ujar Najib.

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar

"Itu merupakan satu dari beberapa alasan utama kenapa saya menjaga dan memperkuat hubungan kita dengan pemimpin negara lain kala saya menjabat sebagai perdana menteri," tuturnya lagi.

Najib turut mengatakan kala kepemimpinannya, Malaysia dapat menyelesaikan krisis bersama beberapa pemimpin dunia. Ia juga mengklaim perusahaan lokal bahkan meminta bantuannya untuk memfasilitasi investasi asing.

Baca juga : Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia

Meski begitu, Najib menyayangkan tuduhan koalisi Pakatan Harapan yang menilainya `menjual` Malaysia.

"Pakatan Harapan mengatakan saya menjual negara. Saya juga dikritik karena membawa investor dari luar negeri. Seharusnya saya memperkuat ekonomi asing ketimbang membawa investasi untuk masyarakat kita," kata Najib lagi.

Selain itu, Najib menuduh pemerintahan Pakatan Harapan menghancurkan hubungan baik yang telah dibuatnya dengan pemerintahan asing.

Menurut analis politik Oh Ei Sun, pernyataan tajam Najib ditujukan untuk memperkuat posisi kubunya dalam pemerintahan. Najib tak hanya menyasar aliansi Pakatan Harapan, tetapi juga pemerintahan saat ini.

Sebagaimana diberitakan Britannica, Najib menjabat sebagai perdana menteri Malaysia sejak 2009 hingga 2018.

Najib sendiri terlibat kasus penyalahgunaan kekuasaan, pencucian uang, dan pelanggaran atas kepercayaan. Akibat kasus itu, Najib didakwa 12 tahun penjara dan harus membayar denda senilai US$50 juta (Rp742 miliar) pada Juli 2021.

The Diplomat melaporkan Najib menerima kekayaan senilai 42 juta ringgit (Rp140 miliar) dari SRC International, yang dahulu merupakan unit dari 1MDB. Dana tersebut diterima bukan untuk kepentingan nasional.

1MDB sendiri merupakan program investasi negara Malaysia yang dipantau langsung oleh Najib. Pada 2015, laporan menemukan bahwa sekitar US$700 juta (Rp10 triliun) dana masuk ke akun bank Najib. Pihak 1MDB dan Najib membantah melakukan kesalahan, tetapi kasus itu kemudian diselidiki sebagai kasus korupsi.*

Artikel Terkait
Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia
Artikel Terkini
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas