INDONEWS.ID

  • Rabu, 03/08/2022 08:37 WIB
  • Kemlu Perlu Segera Buat Pernyataan Terkait Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan

  • Oleh :
    • very
Kemlu Perlu Segera Buat Pernyataan Terkait Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan
Ketua Kongres AS, Nancy Pelosi. (Foto: MSN)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Kongres AS, Nancy Pelosi akhirnya mewujudkan kunjung ke Taiwan meski Presiden Xi Jin Ping telah memberi peringatan kepada Presiden Joe Biden atas kunjungan tersebut.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (2/8) mengatakan, kunjungan tersebut sudah dapat dipastikan akan memperuncing ketegangan antara China dan AS yang dapat menganggu stabilitas keamanan kawasan.

Baca juga : Hari Ini Presiden RI Pimpin Lima Pertemuan Hari Pertama KTT ke-42 ASEAN 2023

Oleh karena itu, Indonesia melalui Kemlu perlu membuat pernyataan yang menyayangkan (regret) kunjungan tersebut.

“Hal ini karena cepat atau lambat Indonesia akan terdampak oleh ketegangan antara AS dan China,” ujar Rektor Universitas Jenderal A. Yani tersebut.

Baca juga : KTT ke-42 ASEAN Diawali Pertemuan Pejabat Senior

Indonesia, kata Hikmahanto, menyayangkan kunjungan tersebut karena tiga alasan.

Pertama, AS tidak henti-hentinya melakukan provokasi di sejumlah kawasan dan terakhir di Eropa saat menyambut keinginan Ukraina untuk menjadi anggota baru NATO.

Baca juga : KTT ke-42 ASEAN 2023, Prioritaskan Penguatan Pilar Sosial Budaya Kawasan

“Ini yang memunculkan kekhawatiran Rusia hingga Rusia melakukan operasi militer khusus terhadap Ukraina,” katanya.

Kedua, AS melakukan kebijakan luar negeri standar ganda. Di satu sisi mengecam langkah Rusia yang mengakui Luhantsk dan Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina, namun saat ini kunjungan Polesi seolah AS mendukung Taiwan untuk memisahkan diri dari Republik Rakyat China.

Terkahir, kunjungan Pelosi dapat berdampak pada China bersekutu dengan Rusia untuk melawan kebijakan luar negeri AS yang provokatif.

“Konsekuensinya keamanan dunia akan terpengaruh. Bahkan perang di Ukraina akan berlangsung lebih lama lagi, termasuk penderitaan rakyat Ukraina,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait
Hari Ini Presiden RI Pimpin Lima Pertemuan Hari Pertama KTT ke-42 ASEAN 2023
KTT ke-42 ASEAN Diawali Pertemuan Pejabat Senior
KTT ke-42 ASEAN 2023, Prioritaskan Penguatan Pilar Sosial Budaya Kawasan
Artikel Terkini
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas