Jakarta, INDONEWS.ID - Dari ketiga kandidat ini, yang paling mulus adalah pak Prabowo. Karena dia penentu dan pemilik Gerindra.
Sedangkan Ganjar terganjal mba Puan. Anies malah lebih nelongso gak punya partai. Memang sih ada bau-bau Gerindra, tapi mana berani merengek ke ketum partai.
Melihat peluang inilah, bos Nasdem berani masukin Ganjar & Anies ke etalase bareng pangab pak Andhika. Loh Ridwan Kamil, kader Nasdem kok malah tidak masuk? Setelah kang Emil kehilangan putra kesayangannya, separuh mimpinya hilang.
Kata kebanyakan pengamat, Prabowo akan berjodoh dengan mba Puan. Dua kekuatan besar bersanding pasti cukong-cukong banyak yang merapat.
Hitungan di atas kertas, peluang pasangan ini besar untuk memenangi pertempuran. Tapi jangan lupa, pasangan ini terlalu kejawen, terlalu nasionalis marhaenis. Tidak ada bau-bau air wudhunya.
Jokowi saja dua periode gak berani sendirian dagangin marhaenis, dia butuh sarung Kiai Maruf dan daeng JK. Makanya, skenario kedua lawannya harus kandidat yang perkoncoan dan perkongsiannya sefaham dan sepenanggungan.
Makanya, ada isue Airlangga Golkar dijodohkan dengan Erick Thohir. Siapapun yang menang, tinggal bagi-bagi kekuasaan.
Model lomba idol seperti ini yang sudah diprediksi Surya Paloh dan Nasdemnya. Kalau dia lihat gak punya celah kekuasaan yang gede digenggamnya, dia bakal bikin poros: Nasdem - Demokrat - PKS .
Ini lebih dari cukup syarat untuk ikut liga Champions. Calonnya tetap Baswedan, wakilnya bisa AHY atau Ganjar.
Langkah dan insting Surya Paloh sudah ke baca LBP dan bos KSP. Makanya detik-detik terakhir Demokrat akan diributkan lagi di Mahkamah KOnstitusi oleh pak Moel.
Nah ini yang menyebabkan pak SBY murung dan ingin turun gunung. Sayangnya lagi musim penghujan, hati-hati pak jalanan licin dan bapak tidak selincah dulu lagi.*