indonews (Qatar) - Gol kontroversial timnas Argentina ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986 Meksiko takkan pernah terhapus dari noda sepakbola dunia. Satu dari 2 gol yang dilesakkan Diego Maradon kemudian terkenal dengan istilah Tangan Tuhan.
Laga bersejarah itu terjadi di babak perempat final. Gol pertama Maradona dicetak setelah menang berebut bola di udara dengan kiper Inggris Peter Shilton. Gol itu disambut gemuruh penonton di Stadion Aztec di Meksiko City dan disambut amarah fans Inggris di seluruh dunia. Pasalnya, Maradona terlihat seperti menanduk bola dengan kepalanya namun juga terlihat tangannya ikut menyentuh bola. Wasit tak melihat dan mengesahkan gol itu.
Tak lama kemudian, kenakalan itu ditebus Maradona dengan sebuah gol keren, Tercipta setelah menggiring bola dari lapangan tengah, menggorengnya melewati lima pemain belakang Inggris dan Shilton pun tak bisa menghadang. Gol yang kemudian mendapat predikat `Goal of the Century` atau gol abad ini berdasarkan poling FIFA pada 2022. Gol ini juga yang membawa Argentina ke semifinal, final, dan menjadi juara Piala Dunia 1986.
Usai pertandingan Maradona tak menyebut gol pertamanya itu sah atau tidak. Secara diplomatis ia mengatakan bahwa gol pertama itu `sebagian karena kepalanya dan sebagian karena tangan Tuhan` yang kemudian melegenda dengan sebutan The Hand of God.
Pada saat itu tak ada yang peduli pada kaos bernomor punggung 10 yang dikenakan Maradona mencetak gola Tangan Tuhan-nya. Belakangan saat para kolektor memburunya baru terkuak kalau Maradona bertukar kaos dengan pemain tengah Inggris Steve Hodge.
Setelah melewati tiga ajang piala dunia lainnya, kaos itu akan hadir di gelaran Piala Dunia 2022 Qatar. Dipamerkan pada Museum Nasional Qatar mulai Minggu (1 Oktober 2022) kemarin hingga 1 April 2023 mendatang. Ini diharapkan menjadi destinasi menarik para penggemar sepakbola yang hadir sepanjang November hingga Desember mendatang.
Kepala Museum Qatar Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani yang juga anggota kerajaan negeri kaya raya itu mengaku sangat bersemangat mendatangkan kaos tersebut. Sekaligus menghadirkan kenangan terhadap sosok almarhum Maradona yang meninggal akibat serangan jantung pada November 2020 lalu.
"Jersey ini telah melewati perjalanan yang sangat panjang, dimulai dari saat pertukaran kaos dengan Steve Hodge sampai sekarang berada di sini," kata Sheikha dikutip dari media lokal KhaleejTimes.
Belakangan diketahui kalau Hodge tak menyimpan sendiri kaos yang ia dapat dari Maradona. Ia justru meminjamkannya untuk dipamerkan di museum Kota Manchester sampai akhirnya dilelang medio Mei 2022 lalu. Ada 7 peminat yang memberikan harga, termasuk Federasi Sepakbola Argentina untuk mengamankan properti milik pesepakbola legendaris mereka.
Pemenang lelang jatuh kepada pembeli yang namanya dirahasiakan. Harganya 9,3 juta USD atau sekitar Rp 135 miliar.
Dari pembeli rahasia itulah kini Qatar memperoleh pinjaman untuk dipamerkan secara khusus hingga April mendatang. Dan, tak berlebihan kalau kemudian ada yang bertanya-tanya, jangan-jangan pembeli rahasia kaya raya yang sudi membeli kaos jadul itu adalah keluarga kerajaan atau raja minyak dari Qatar sendiri. (rnp)