Pele: "Pastinya Diego Maradona Sedang Tersenyum Sekarang"

indonews (Brasil) - Brasil adalah musuh besar Argentina dalam persaingan sepakbola Amerika Selatan maupun dunia. Banyak orang Brasil yang tak suka melihat Argentina menjadi juara dunia, seperti halnya Argentina juga tak ingin Brasil yang lebih sukses. Kekecualian buat Pele, sang legendaris Brasil.

Pemain luar biasa itu menulis surat dari ranjang rumah sakit tempat ia dirawat begitu Agentina menjadi juara dunia. Pele yang kini berusia 82 tahun memang menikmati turnamen Qatar 2022 dari ruang perawatan karena infeksi saluran pernafasan yang ia derita. Ia langsung menuliskan surat ucapan selamat kepada Argentina. Menyebut trofi di Qatar 2022 adalah permata terakhir pada mahkota yang dimiliki Messi. Artinya, Messi sudah meraih segalanya dalam karir sepakbolanya, menuntaskan penantian 36 tahun setelah gelar yang diraih Diego Maradona cs pada 1986.

"Hari ini sepakbola terus menceritakan kisahnya. Seperti biasa, dengan cara yang menarik," tulis Pele lewat akun instagramnya.

"Messi memenangkan piala dunia pertamanya, yang pantas ia dapat dalam karirnya. Sahabatku Mbappe (Kylian) mencetak 4 gol di final. Pertunjukan ini sungguh sebuah hadiah untuk maa depan sepakbola, dan saya harus mengucapkan selamat kepada Maroko. Sangat menyenangkan melihat tim Afrika bersinar."

"Selamat untuk Argentina! Pastinya Diego (Maradona) sedang tersenyum sekarang," imbuh Pele yang memperkuat Brasil di 4 Piala Dunia (1958, 1962, 1966 dan 1970).

Pele yang memperkuat timnas Brasil sejak usia 16 tahun dinobatkan FIFA dan berbagai lembaga lainnya sebagai The Greatest dan Player of the Century. Ia memenangkan 3 dari 4 Piala Dunianya dan stau-satunya pemain yang bisa menorehkan tinta emas itu. Ia juga pemegang rekor di Guinness Book of Record sebagai pesepakbola terbanyak mencetak gol, yakni 1.279 gol dalam 1.363 pertandingan.

Masih banyak lagi prestasi Pele yang terukir dalam sejarah sepakbola dunia, yang perlu sebuah buku sangat tebal untuk menuliskan detilnya. Dan, ucapan selamat Pele untuk Argentina jelas jadi penyejuk di tengah rivalitas membara komunitas sepakbola kedua negara tersebut. Agar tak lagi terjadi di mana seorang pemain Brasil merasa berdosa jika mengunggulkan Argentina di sebuah turnamen, dan sebaliknya juga begitu. (rnp)