INDONEWS.ID

  • Sabtu, 22/10/2022 08:45 WIB
  • Profil Dubes Hery yang Sukses Buka Jalur Perdagangan Indonesia dengan Sejumlah Negara Afrika Timur

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Profil Dubes Hery yang Sukses Buka Jalur Perdagangan Indonesia dengan Sejumlah Negara Afrika Timur
Dr. Mohamad Hery Saripudin selaku Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kenya merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, United Nations Environmental Programme (UNEP), dan United Nations Human Settlements Programme (UN-HABITAT) yang berkedudukan di Nairobi, Kenya.

Jakarta, INDONEWS.ID - Dubes RI untuk Nairobi, Dr. Mohamad Hery Saripudin menjamu puluhan wartawan media cetak, online, TV di Restaurant Seribu Rasa Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jum`at (21/10).

Pada kesempatan itu, Dubes Hery menyampaikan pihaknya aktif mendorong negara-negara Afrika Timur untuk memaksimalkan potensi kerjasama ekonomi dengan Indonesia.

Dalam rangka mensukseskan target tersebut, Dubes Hery bersama tim KBRI Nairobi membawa tidak kurang dari 16 pengusaha dari 4 (empat) negara akreditasi KBRI Nairobi yaitu Kenya, Somalia, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo.

Pemred Asri Hadi bersama Dubes Nairobi Hery Saripudin

Para pengusaha Afrika Timur itu diajak untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 di Indonesia yang digelar pada 19-23 Oktober 2022.

“Saya apresiasi langkah Bapak Dubes Nairobi Hery Saripudin yang terus berusaha meningkatkan pertumbuhan bisnis atau perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika Timur, ini sebuah langkah terobosan yang bagus,” ujar Pemred Indonews.id Asri Hadi yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Menurut Asri Hadi, peluang yang telah diciptakan Dubes Hery harus bisa ditangkap dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Indonesia. Selama ini, kata Asri Hadi, jalur perdagangan antara negara-negara Afrika Timur tersebut dengan Indonesia belum berjalan maksimal.

“Ini akan membuka cakrawala baru karena selama ini perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara Afrika di kawasan Nairobi masih belum optimal, saatnya sekarang dibuka jalur perdagangan internasional tersebut, produk-produk apa yang dibutuhkan negara di kawasan Nairobi maka pengusaha Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang ekspor ini,” ungkap Asri Hadi.

Profil dan Sosok Dubes Hery Saripudin

Keberhasilan membuka jalur perdangan antara negara-negara Afrika Timur tersebut tidak terlepas dari keberada sosok Dr. Mohamad Hery Saripudin selaku Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kenya merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, United Nations Environmental Programme (UNEP), dan United Nations Human Settlements Programme (UN-HABITAT) yang berkedudukan di Nairobi, Kenya.

Dubes Hery dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Republik Indonesia (RI) pada 14 September 2020 bersama 19 Duta Besar untuk berbagai negara sabahat lainnya bertempat di Istana Negara.

“Saya mohon dukungan semua pihak dalam mengemban kepercayaan yang sangat besar ini," demikian ujar Dubes Hery kala itu.

“Potensi kerja sama, terutama pada bidang ekonomi antara RI dengan masing-masing negara akreditasi sangat besar," jawabnya ketika ditanya mengenai prioritas kerjanya ke depan.

Asri Hadi bersama Dimas, staf KBRI di Kenya yang selama 2 tahun ini selalu mengirimkan berita (sebelah kiri) dan Pejabat dari Kemenlu Aris Heru Utomo (kanan) turun hadir di acara makan malam dengan puluhan wartawan

“Potensi tersebut perlu kita dayagunakan sepenuhnya untuk mendukung upaya diplomasi ekonomi yang sedang gencar dijalankan oleh pemerintah", tambahnya.

Selain terkait diplomasi ekonomi, diplomasi multilateral juga tidak dikesampingkan “kami juga akan berusaha meningkatkan profil Indonesia di dalam organisasi multilateral, dalam hal ini terutama di UNEP dan UN-Habitat".

Mohamad Hery Saripudin lahir di Indramayu, 24 Juni 1963. Ia menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD) hingga sekolah tingkat atas (SMA) di kota kelahirannya.

Selanjutnya, Ia mengenyam pendidikan tingginya di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus dengan gelar Sarjana (S1) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Jurusan Ilmu Hubungan Internasional pada 1988.

Gelar master (MA) dalam bidang International Development Studies (IDS) diperolehnya dari Universitas St. Mary’s University, Halifax, Kanada pada 1993. Ia berhasil mempertahankan thesisnya berjudul "The Effects and the Relations of Foreign Aid: A Case Study of Indonesia and Its Two Largest Donors, the United States and Japan."

Haus akan ilmunya belum berakhir, Hery kemudian menempuh pendidikan doktoral dan meriah gelar Doktor (Dr.) dalam bidang Hubungan Internasional dengan predikat cum laude (dengan pujian) dari Universitas padjadjaran (Unpad), Bandung, pada Januari 2018.

Ia sukses mempertahankan disertasi berjudul “Upaya Indonesia dalam Penyelesaian Isu Internasionalisasi Kasus Papua: Diplomasi Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono terhadap Negara-Negara Melanesian Spearhead Group”

Karir

Hery pertama kali bergabung dengan Kementrian Luar Negeri (Kemlu) pada tahun 1989 dan telah menyelesaikan seluruh pendidikan berjenjang profesional diplomatiknya dari tingkat dasar sampai pimpinan, yakni sekdilu Angkatan XV (tahun 1990), Sesdilu (2000) dan sesparlu (2006).

Selama bergabung di Kemenlu, Hery pernah menjadi Staf Direktorat Asia Pasifik (Dit. Aspas) Direktorat Jenderal Politik (Ditjen Politik) selama tiga tahun pada 1990-1993.

Karirnya menanjak ketika Hery dipercayakan menjadi Kepala Seksi (Kasi) di Direktorat Kerjasama Investasi dan Kerjasama Keuangan (Dit. Invesku), Ditjen Hubungan Ekonomi Luar Negeri (HELN) pada 1994-1995.

Kasi APEC pada Dit. Hubungan Ekonomi antar Negara Berkembang (HENB), Ditjen HELN pada 1999-2001 dan Kepala Bagian (Kabag) Umum pada Biro Administrasi Menteri (BAM) selama 2005-2006.

Kepala Sub-Direktorat (Kasubdit) Keamanan Internasional pada Dit. Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (KIPS), Ditjen Multilateral 2006. Kasubdit Asia Tenggara 1 pada Dit. Asia Timur dan Pasifik (Astimpas), Ditjen Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) selama 2006-2007.

Hery kemudian menjadi Kasubdit ASEAN-Organisasi Internasional pada Dit Mitra Wicara dan Antar Kawasan (MWAK), Ditjen Kerjasama ASEAN pada 2012-2013 dan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan (P3K2) Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) pada Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) selama tiga tahun sejak Mei 2013 hingga September 2016.

Penugasan Luar Negeri

Suami dari Zulfah Nahdliyati ini juga memiliki pengalaman dalam penempatan tugas di luar negeri. Saat itu, Hery merupakan salah satu diplomat yunior Indonesia pertama yang ikut membuka Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pretoria setelah diresmikannya pembukaan hubungan diplomatik dengan Afsel (sebagai third secretary untuk bidang ekonomi, tahun 1995-1999).

Konsul bidang ekonomi dengan gelar counselor di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Vancouver, Kanada selama empat tahun pada 2001-2005.

Koordinator bidang Politik II yang menangani di antaranya isu politik khusus, dekolonisasi, HAM, Palestina, Terorisme, dan politik hukum pada Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di New York, dengan gelar diplomatik Minister Counsellor pada tahun 2008-2012. Serta Konsul Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi pada Oktober 2016 – Desember 2019.

Ayah empat anak ini sekarang menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kenya, Uganda, Republik Demokratik Kongo, Somalia, United Nations Environment Programme (UNEP), dan United Nations Human Settlement (UN-Habitat), berkedudukan di Nairobi, Kenya sejak November 2020.

Selain itu, Hery juga pernah menjadi anggota delegasi RI (delri) untuk sidang- sidang APEC; Delri pada sidang-sidang PBB untuk berbagai isu terkait hukum laut, Palestina, HAM, dekolonisasi dan politik khusus;

Pernah menjadi Delri pada beberapa sidang ASEAN; melakukan berbagai pengkajian isu-isu strategi kebijakan luar negeri RI terkait wilayah Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf), termasuk kawasan Timur Tengah sebagai bahan rekomendasi kebijakan kepada Pimpinan kemlu;

Pelaksanaan diplomasi perlindungan WNI di Luar Negeri, khususnya di wilayah kerja KJRI Jeddah, Kerajaan Arab Saudi; pelaksanaan diplomasi haji sebagai sarana peningkatan kerjasama ekonomi bilateral Indonesia-Arab Saudi.

Overview kedatangan tim KBRI Nairobi ke Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 di Indonesia

• Dubes RI Nairobi bersama tim KBRI Nairobi membawa tidak kurang dari 16 pengusaha dari 4 (empat) negara akreditasi KBRI Nairobi, yaitu Kenya, Somalia, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 di Indonesia, 19-23 Oktober 2022.

• Pengusaha-pengusaha ini hadir setelah mendapatkan informasi yang komprehensif melalui promosi intensif KBRI Nairobi yang menjangkau pemangku kepentingan terkait di masing-masing negara.

• Para pengusaha ini merupakan buyers yang akan mencari produk Indonesia untuk diimpor ke negaranya masing-masing, atau juga mencari mitra potensial untuk perdagangan, investasi, maupun peluang kerjasama joint ventures.

• Dari informasi awal yang dikumpulkan oleh KBRI Nairobi, para pengusaha dari keempat negara ini sangat tertarik oleh beberapa sektor, utamanya: Makanan dan Minuman, obat-obatan, kosmetik dan produk-produk perawatan diri, jasa perhotelan, tekstil, garmen, alat tulis, elektronik, bahan-bahan konstruksi, suku cadang otomotif, hingga minyak kelapa sawit dan industri minyak.

• KBRI Nairobi juga akan memfasilitasi pertemuan business forum antara pengusaha Indonesia-Kenya dan antara pengusaha Indonesia-Somalia.

Target dari pertemuan business forum ini antara lain untuk mix and match, membuka peluang ekspor produk Indonesia, serta peluang kerja sama lainnya, termasuk joint ventures, hingga membahas mengenai hambatan-hambatan perdagangan antara Indonesia dengan Afrika Timur.

• Disamping kegiatan terkait TEI ke-37, tim KBRI Nairobi juga memfasilitasi dialog antara pemerintah Kota Surabaya dengan pemerintah Mombasa County untuk mengarah pada skema kerjasama Sister Cities.

Kedua kota ini memiliki banyak kesamaan, antara lain sama-sama merupakan kota Pelabuhan, merupakan sentra ekonomi penting di masing-masing negaranya, memiliki populasi kalangan muda yang besar dan memiliki budaya yang beragam.*

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai
PJ Bupati Maybrat Pantau Ujian Nasional 3 SD Terdalam di Aifat Utara
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
Pj Bupati Maybrat Hadiri Rapat Persiapan Penilaian Akreditasi Delapan Puskesmas
Peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-207
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas