Jakarta, INDONEWS.ID - NTT terdiri dari 1.192 pulau dengan 42 berpenghuni. Transportasi laut propinsi dengan jumlah penduduk 5,3 juta sangat vital.
Kapal cepat Expressen Cantika 77 terbakar 24 Oktober di Laut Sawu. Kapal yang dinakhodai Edwin Pareda itu sedang berlayar dari pelabuhan Tenau Kupang menuju pelabuhan Kalabahi, Alor.
Di titik 88 km dari pelabuhan Tenau, mesin kapal mulai memunculkan asap tebal. Para penumpang yang dimanifes tertulis 167 orang, padahal kenyataannya membawa 329 penumpang, mulai panik.
Laju kapal tidak bisa dikendalikan karena mesin terbakar, penumpang panik berhamburan ke haluan. Yang dapat baju pelampung langsung terjun ke laut dan menjauhi kapal yang terbakar.
Warga lokal yang melihat kepulan asap hitam 1 mil laut dari pesisir segera dengan kapal motor berusaha menyelamatkan.
Ada beberapa penumpang yang pandai berenang bisa sampai di pesisir Desa Naikliu, yang tidak jauh dari tempat musibah terjadi.
Kapal express Cantika dioperasikan oleh PT Pelayaran Dharma Indah yang beralamat di jalanGunung Mutis, kota Kupang. Data pelayaran kapasitas angkut kapal express Cantika cuma 150 penumpang.
Gubernur Viktor Laiskodat minta pihak kepolisian menyusut tuntas peristiwa ini. Yunus Takandewa selaku Ketua Komisi 5 DPRD provinsi NTT meminta Dinas Perhubungan memeriksa secara serius semua kapal melayari NTT.
Biasalah Melayu..! Tiap kejadian semua tergopoh-gopoh dan ingin tampil paling depan. Hikmah kejadian tidak pernah didapat. Setelah ada musibah mereka nongol lagi dengan narasi yang hampir sama.*