INDONEWS.ID

  • Kamis, 27/10/2022 05:45 WIB
  • Indonesia Targetkan Sampah Plastik Laut Berkurang 70% Dalam Tiga Tahun

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Indonesia Targetkan Sampah Plastik Laut Berkurang 70% Dalam Tiga Tahun

Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia menargetkan mengurangi pembuangan sampah plastik ke laut hingga 70 persen pada 2025. Untuk itu,dibutuhkan kerja sama serta komitmen dari semua pihak untuk mewujudkannya. 

Demikian benang merah jumpa pers #G20updates bertajuk "Penanganan Sampah Laut: Dari Bali untuk Indonesia" yang berlangsung secara daring, Rabu (26/10/2022).

Baca juga : Indonesia Pastikan Kelanjutan Komitmen KTT G20 Bali dalam Forum G20 New Delhi

Hadir dalam jumpa pers tersebut Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Nani Hendriarti dan  Chairwoman National Plastic Action Partnership (NPAP), Tuti Putranto.
 
Menurut Nani, isu sampah plastik bukan hanya masalah Indonesia tetapi sudah menjadi isu global dan menjadi perhatian semua negara. Sebab dampaknya bukan hanya pada perairan, tetapi juga terhadap ekosistem perairan dan kesehatan manusia.

"Dari 10 juta metrik ton sampah yang masuk ke laut, 10 persen berdampak pada penyebaran yang kita bilang lintas batas. Data riset untuk Indonesia yang dilakukan oleh LIPI yang melibatkan kemitraan dari periset lain menunjukkan kebocoran sampah plastik ke laut 0,27 sampai 0,59 juta ton per tahun," katanya.

Baca juga : KTT G20 New Delhi Ditutup, Pemimpin Negara G20 Sepakati Deklarasi Pemimpin G20 New Delhi

Sementara itu Tuti Putranto menilai, masalah sampah plastik menjadi perhatian serius Indonesia karena dianggap menjadi penyumbang sampah plastik terbesar nomor dua di dunia. Karena itu, Presiden Jokowi menekankan dan berkomitmen untuk mengurangi jumlah sampah plastik secara signifikan pada 2025. Atas dasar itulah sebuah platform yakni National Plastic Action Partnership (NPAP) pada 2019.

NPAP ini sebagai sebuah platform, bukan yayasan yang beranggotakan tiga orang menteri kabinet, sembilan kementerian, empat pemerintah daerah, 8 CEO, 12 perusahaan nasional, 12 perusahaan multinasional, jelas Tuti.

Baca juga : Pertemuan Bilateral dengan Prancis, Indonesia Apresiasi Kerja Sama Ekonomi dan Dukungan pada Isu Strategis di KTT G20 India

Sementara itu Nani menjelaskan hingga akhir 2021, NPAP ini sudah berhasil mengurangi 28,5 persen sampah plastik.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam mengatasi sampah plastik ini, mereka bekerja lintas sektor dan lintas institusi yang disebut Pentahelix. Di sini, semua lini dilibatkan baik kementerian atau lembaga pemerintah, masyarakat, akademisi, pihak swasta, maupun media.

Dalam mencapai target ambisius pada 2025 itu, NPAP melakukan sejumlah pendekatan. Di antaranya adalah mengubah perilaku. "Melakukan kampanye untuk mengubah perilaku dari yang kurang care pada sampah plastik ke perhatian yang lebih pada sampah plastik karena ada nilai ekonomisnya," ujarnya.

Dalam rangka G20, Nani menjelaskan, NPAP akan  menyiapkan sebuah pertemuan yang secara khusus akan membahas tentang bagaimana melakukan tindakan konkret dalam mengatasi sampah plastik yang dibuang ke laut pada awal November.

"Kita mau memperlihatkan kepada dunia bahwa kita tidak hanya berjanji, tidak membuat rencana, tetapi juga melakukannya. Aksi-aksi kita sudah lakukan. Itu memang perlu kita tingkatkan dengan memperkuat kolaborasi," jelasnya. 

G20Updates merupakan konferensi pers rutin yang digelar Tim Komunikasi & Media G20. Digelar dua kali dalam sepekan, setiap Selasa dan Kamis dengan narasumber yang berbeda. Tujuannya untuk menyiapkan KTT G20 di Bali.*

Artikel Terkait
Indonesia Pastikan Kelanjutan Komitmen KTT G20 Bali dalam Forum G20 New Delhi
KTT G20 New Delhi Ditutup, Pemimpin Negara G20 Sepakati Deklarasi Pemimpin G20 New Delhi
Pertemuan Bilateral dengan Prancis, Indonesia Apresiasi Kerja Sama Ekonomi dan Dukungan pada Isu Strategis di KTT G20 India
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas