Jakarta, INDONEWS.ID - Raja Malaysia Yang Dipertuan Agung XVI memberi batas sampai siang ini (Selasa 22-11-2022) Malaysia harus sudah punya perdana menteri baru.
Pemilu Malaysia kemarin yang memperebutkan 222 kursi parlemen, tak ada satupun partai yang meraih 112 kursi sebagai syarat membentuk pemerintahan baru.
Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar Ibrahim meraih 82 kursi, pesaing utamanya Perikatan Nasional (PN) 73 kursi. Blok Barisan Nasional (BN) yang dimotori UMNO cuma dapat 30 kursi.
PAS yang mirip PKS di Indonesia hanya dapat 49 kursi, dan Partai aksi Demokrat (DAP) meraih 40 kursi, Gabungan Partai Serawak (GPS) 23 kursi.
Ketum BN Ahmad Hamidi yang ayah ibunya orang Jawa (Kulonprogo) sudah bertemu sekjen PN Abang Sarifudin Nasution (Mandailing) sudah bertemu dan makan satu nampan bersama disalah satu hotel di KL.
Demi mengangkat Muhyiddin jadi PM baru lagi dan mencegah Anwar Ibrahim naik jadi orang nomer satu di Malaysia. Anwar Ibrahim ini nasibnya lebih mirip Prabowo, berkali-kali ikut pemilu meskipun partainya suara tertinggi tidak ada yang mau koalisi dengan dia.
Tapi kali ini sebagian besar anggota partai barisan Nasional pro ke Anwar, tapi Abang kita Abang Nasution sudah melirik partai GPS gabungan partai Serawak dibawah kendali Bang Jo alias Johari bukan Jokowi.
Bang Jo ini selalu berseberangan dengan gaya politik Anwar Ibrahim.
Dunia politik dimana pun sama , tidak ada makan siang gratis dan perkawanan yang Abadi, apalagi kesusupan orang Batak dan Jawa, pasti pening kepala awak.*(Zaenal).