Jakarta, INDONEWS.ID - Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mengatakan Tim SAR masih terus bekerja, menyisir kawasan-kawasan yang diduga kuat masih terdapat korban gempa yang tertimbun reruntuhan bangunan di Cianjur.
"Pagi tadi, kami menerima laporan dimana terdapat 27 orang yang dilaporkan hilang atau masih dalam pencarian. Kami minta doanya kepada seluruh masyarakat agar seluruh korban dapat kami temukan,” jelas Kabarsanas saat konferensi persnya di Gedung Basarnas, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Dalam pencaharian korban gempa tersebut banyak anak sekolah yang menjadi korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penyebabnya, gempa mengguncang saat anak-anak sedang belajar di sekolah.
"Kejadian ini siang hari ya, kalau saya lihat ini masih banyak anak sekolah gitu ya, anak-anak tengah di dalam gedung sekolah saat gempa terjadi. Akibatnya, bangunan sekolah yang roboh menimpa anak-anak di sekolah, mereka ada di dalam gedung dan luka-luka kebanyakan juga yang meninggal karena akibat tertimpanya bahan bangunan. Mereka ada di ruangan semua ya,"sambung Kabarsanas Henri.
Dalam operasi pencaharian korban gempa Cianjur, lanjut Kabarsanas, pihaknya memaksimalkan di sejumlah titik yang diduga masih terdapat korban jiwa, seperti kawasan-kawasan terpencil yang juga terdampak.
"Bagi kami, semua korban menjadi prioritas, orientasi kami adalah mencari dan menyelamatkan nyawa korban yang terdampak untuk secepatkan dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis," terangnya lagi.
Menurut Kabarsanas, kendala yang dihadapi tim SAR adalah lokasi terdampak yang masif, akses jalan rusak sehingga jarak jangkau tim SAR menuju lokasi sedikit terhambat, dan banyaknya korban yang tertimbun reruntuhan karena kejadian siang hari di mana korban masih berada di dalam ruangan atau di dalam rumah.
Perlu diketahui, Tim Basarnas dalam operasi penanganan bencana gempa di Cianjur terbagi dalam 5 tim, yaitu tim Alfa, Bravo, Charly, Delta, dan Echo.
Untuk melaksanakan operasi SAR di sejumlah lokasi terdampak, pencaharian dibagi kedalam tiga sektor, yaitu sektor 1, tim SAR menyisir kawasan pusat gempa di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang. Sektor 2 di kawasan Desa Mangunkerta dan Desa Cijedil Kecamatan Cugenang. Sektor 3 di Kampung Gasol Kecamatan Cugenang dan Kawasan longsor di jalan nasional Cijedil.
Semua tim dilengkapi dengan peralatan urban SAR, diantaranya peralatan ekstrikasi dan peralatan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR).
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB. Gempa pada kedalaman 10 kilometer pada koordinat 6.84 LS,107.05 BT atau sebelah barat daya Kabupaten Cianjur itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Data terakhir yang direlease Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 162 orang, luka-luka 326 orang, dan pengungsi 13.784. Sementara kerusakan rumah dan bangunan tercatat 2345 unit. Gempa tersebut juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik sehingga menutup akses jalan. (Lka)