INDONEWS.ID

  • Selasa, 13/12/2022 19:33 WIB
  • Tingkatkan Inovasi di Bidang Pangan, BSKDN Minta Daerah Manfaatkan Kearifan Lokal

  • Oleh :
    • luska
Tingkatkan Inovasi di Bidang Pangan, BSKDN Minta Daerah Manfaatkan Kearifan Lokal

Palembang, INDONEWS.ID - Guna tingkatkan inovasi di bidang pangan, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah (Pemda) manfaatkan kearifan lokal dalam setiap inovasi yang dikembangkan. Hal itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat memberi arahan dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Kajian Issue Strategis yang mengusung tema "Penguatan Inovasi Daerah Dalam Mendukung Sumsel Mandiri Pangan Menuju Indonesia Maju". Gelaran tersebut diselenggarakan di Gedung Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Selasa, 13 Desember 2022. 

Lebih lanjut Yusharto menjelaskan, Indonesia terkenal memiliki beragam kearifan lokal, terlebih di bidang pangan. Hasil bumi dan laut yang melimpah sangat sayang bila tidak dikembangkan dengan baik dan benar. Oleh karenanya, hal itu perlu dimanfaatkan untuk membangun inovasi di bidang kemandirian pangan. Upaya ini dapat dimulai dari langkah sederhana dengan menamam sendiri sayuran yang dikonsumsi atau memelihara ikan yang kaya akan protein. 

Baca juga : Wujudkan Kemandirian Daerah, Kepala BSKDN Dorong Proyek Perubahan Jadi Inovasi

"Kita bisa mulai menanam tanaman cepat panen seperti cabai, bayam, kangkung dan sayuran lainnya di halaman rumah, yang bisa 10 hari panen. Kita juga bisa memelihara ikan di rumah, misal ikan mujaer sebagai sumber protein," ungkap Yusharto. 

Dirinya mengingatkan daerah agar mulai waspada terhadap kemungkinan sejumlah komoditas menyebabkan tingginya inflasi seperti bawang, cabai, hingga minyak goreng. Yusharto menambahkan, selain menanam tanaman cepat panen, upaya mengatasi inflasi juga dapat dilakukan melalui memperpanjang usia simpan produk. 

Baca juga : Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program

"Memperpanjang umur simpan produk apapun, banyak ibu-ibu yang sudah mulai menerapkan cara menyimpan sayuran dengan benar agar tidak mudah busuk, atau makanan lainnya. Nah ini, teknologi pasca panen ini menjadi bagian dari inovasi yang kita harus latihkan ke Dasawisma PKK," ujarnya. 

Dia mengatakan, salah satu inovasi di bidang pangan yang bisa menjadi inspirasi adalah Kebun, Kolam, dan Kandang (3K) yang berfungsi sebagai pemenuhan gizi keluargan yang berisi sayur-sayuran, ikan, dan ternak. Inovasi tersebut juga bagian dari upaya memberantas stunting. 

Baca juga : Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat

"Itu sebagai salah satu contoh (inovasi 3K) bagaimana ketahanan pangan penting untuk diupayakan semua pihak," terang Yusharto. 

Selain memperpanjang umur simpan produk, kemandirian pangan juga bisa ditempuh melalui memperluas jangkauan peredaran produk apabila jumlahnya sudah berlebih dan mengemas produk dengan lebih praktis dan menarik. 

"Untuk mengatasi permasalahan pangan kita tidak bisa menggunakan cara-cara lama, karena kita tidak akan menemukan solusinya di sana. Manfaatkan cara baru dan libatkanlah teknologi untuk berinovasi," pungkasnya. (Lka)

Artikel Terkait
Wujudkan Kemandirian Daerah, Kepala BSKDN Dorong Proyek Perubahan Jadi Inovasi
Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat
Artikel Terkini
Pos Fohuk Satgas Yonif 742/SWY Dampingi Petani Panen Kacang Tanah di Perbatasan RI-RDTL
Rayakan HUT Indonews.id ke-8, Pemred Asri Hadi Ajak Pembaca Setia Bantu Penderita Kanker di Indonesia, Begini Caranya!
Pj Wali Kota Kediri: Yogyakarta Punya Malioboro, Kota Kediri Punya BrantasTic
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas