Cianjur, INDONEWS.ID - Gempa dengan skala 5.6 Magnitudo, pada 21 November 2022 lalu yang dilintasi sesar Cugenang dan membentang sepanjang kurang lebih 9 kilometer serta melintasi sedikitnya 9 desa di Cianjur, telah menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
Gempa tersebut menimbulkan korban sebanyak 600 orang, korban meninggal tercatat 335 ditambah 8 (delapan) orang yang belum ditemukan. Namun, sebagian korban tidak terdata. Di samping korban jiwa, gempa juga menimbulkan kerusakan rumah penduduk dan sarana prasana (sarpras) umum.
Gempa tersebut memunculkan aksi solidaritas dari berbagai pihak. Salah satunya yaitu dari Universitas Mercu Buana (UMB) di Jakarta.
UMB pada hari ini, Selasa (20/12) menyalurkan bantuan dana untuk perbaikan tempat ibadah di Kecamatan Cugenang yang terdiri 3 Masjid, 3 musholla dan 1 pondok pesantren. Masing-masing adalah Masjid Baitul Iman, Masjid Al Ikhlas, Masjid Darussalam, Musholla Nurul Huda, Musholla Al Kautsar, Musholla Al Ikhlas Nagreg dan Pondok Pesanten Riyadushorfiyah yang berada di kecamatan Cugenang.
Sekretaris Yayasan Menara Bhakti, Muhammad Irfan, MM menyampaikan bantuan pembangunan tempat ibadah merupakan bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Yayasan Menara Bhakti yang menaungi Universitas Mercu Buana memberikan dukungan bagi kegiatan kemanusiaan agar kehadiran Universitas Mercu Buana dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Rektor Universitas Mercu Buana, Prof Dr Andi Adriansyah M.Eng secara terpisah di Jakarta menyampaikan UMB sangat peduli terhadap berbagai musibah yang terjadi di tanah air, antara lain gempa di Cianjur.
“Pada 17 sampai dengan 22 Desember 2021, kami mengirimkan bantuan untuk warga Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru dan pada 13 Februari 2022 menyalurkan bantuan kemanusiaan di Sumur, Selat Sunda,” katanya.
Rizky Briandana, Ph.D, Wakil Rektor II, Non Akademik menyampaikan harapannya, semoga bantuan Universitas Mercu Buana dapat meringankan beban masyarakat yang terkena dampak gempa. “Bantuan itu berwujud pebaikan sarana ibadah dan sarana pendidikan putra/putri masyarakat Cugenang,” katanya.
H Lili Sudarya (61) Ketua DKM Masjid Baitul Iman didampingi Ketua RT 01 RW 01 Dadang Ismail (37) mengucapkan terima kasih atas perhatian Universitas Mercu Buana pada warga Cugenang yang membutuhkan sarana tempat ibadah.
Ustadz Enjang (41), Ketua DKM Al Ikhlas, dari Desa Sarampad, Cugenang menyampaikan dengan rasa terima kasih kepada Unibersitas Mercu Buana seraya mendoakan kemajuan dan kesuksesan bagi Universitas Mercu Buana. ***