INDONEWS.ID

  • Rabu, 25/01/2023 09:55 WIB
  • Jepang Limbung Jumlah Lansia Lebih Banyak Dibanding Anak Anak

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Jepang Limbung Jumlah Lansia Lebih Banyak Dibanding Anak Anak

Jakarta, INDONEWS.ID - Perempuan males kalau hamil, muda-mudinya enggan menikah karena biaya hidup yang semakin mahal. Jepang sudah berada di jurang demografi. Tingkat kelahiran sedemikian rendah, populasi lansia sedemikian tinggi.

Saat ini populasi rakyat Jepang ada 125 juta jiwa, diperkirakan 2060 menyusut dan tersisa 87 juta jiwa saja. Bayi yang lahir tahun 2022 cuma 800.000. Padahal kematian sangat kecil karena orang Jepang sangat menjaga kesehatannya.

Rata-rata umur rakyatnya mencapai 90 tahun, rakyat Indonesia usia 65 tahun saja sudah kena asam urat.
Bagaimana negara industri terbesar ingin bersaing kalau para pekerjanya sudah pada manula, yang waktunya pensiun tetap dipekerjakan karena Jepang sangat kekurangan sumber daya tenaga muda muda.

Ini bikin pusing perdana menteri Fumio Kishida, (Senin 23-1-2023) mengatakan pemerintah akan membentuk lembaga yang focus untuk program terkait anak, agar subsidi pasangan muda bisa benar benar terjamin.

"Masalah anak tidak bisa menunggu lagi, tidak bisa ditunda!" Kata Kishida dalam pidato di parlemen sesi awal tahun.

Kenapa pemerintah sudah menjamin biaya kehamilan, mengganti biaya persalinan bahkan memberikan bonus kepada keluarga yang punya bayi lagi tetapi rakyatnya masih enggan menambah anak lagi.

Bagaimanapun biaya hidup di negara Jepang termahal di dunia, apalagi membesarkan anak, tidak sebanding dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Dan para ahli berpendapat subsidi pemerintah lebih cenderung ke orang tua yang sudah mempunyai anak, dan bukan menyasar ke pasangan muda yang enggan menikah dan berkeluarga.

Berdasarkan wilayah Asia timur, diprediksi populasinya akan menyusut, termasuk China dan Korea Selatan. Negara maju punya kecenderungan populasinya akan stagnan dan menurun, tetapi Afrika Asia tengah dan Asia Selatan lagi doyan-doyannya produksi anak.

Bisa dimaklumi semakin maju ekonomi, hiburannya makin banyak, tetapi yang pas-pasan hiburannya cuma dikamar. Kenapa di pondok Ranggon anak-anak lebih banyak di bandingkan Pondok Indah?
Catatan suara
Zaenal

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas