INDONEWS.ID

  • Minggu, 29/01/2023 21:10 WIB
  • Tiga Hal Penting yang Harus Dilakukan Indonesia dalam Keketuaan ASEAN

  • Oleh :
    • very
Tiga Hal Penting yang Harus Dilakukan Indonesia dalam Keketuaan ASEAN
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal A. Yani. (Foto: Pikiran Rakyat)

Jakarta, INDONEWS.ID – Presiden Jokowi resmi membuka kick off Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/1).

Seperti diketahui, tema yang diusung dalam Kekekutaan ASEAN yaitu “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Baca juga : Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (29/1) mengatakan, Indonesia harus mengimplementasikan tema yang diusung dalam kekekuataan ASEAN tersebut.

Karena itu, kata Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani ini, sebagai Ketua ASEAN ada tiga hal penting yang harus dilakukan oleh ASEAN.

Baca juga : Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78

Pertama, mewujudkan terobosan-terobosan bagi pertumbuhan ekonomi dunia yang telah disepakati dalam KTT G20 tahun lalu.

“Kesepakatan ini merupakan usulan Indonesia yang dengan keketuan ASEAN saat ini Indonesia harus mengajak negara-negara anggota ASEAN agar di kawasan ini terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan,” ujarnya.

Baca juga : Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum

Kedua, ASEAN dibawah keketuan Indonesia wajib memiliki andil untuk meredam dinamika stabilitas kawasan karena persaingan antar dua negara besar yaitu AS dan China.

“Bahkan bila perlu dalam keketuan Indonesia di ASEAN, ASEAN dapat berkontribusi bagi upaya terjadinya perdamaian di Ukraina,” katanya.

Ketiga, ASEAN dibawah keketuan Indonesia harus dapat menyelesaikan masalah di ASEAN sendiri. Dalam konteks ini, katanya, isu di Myanmar harus dapat diselesaikan yaitu masalah pengungsi Rohingya dan masalah ketidakharmonisan antara pemerintah Junta Militer dengan sebagian besar rakyat Myanmar.

“Untuk masalah Junta Militer dengan sebagian masyarakat di Myanmar menurut saya sudah waktunya ASEAN memberlakukan Responsibility to Protect (R2P) namun tanpa menggunakan kekerasan,” ujarnya.

“Dalam konteks demikian ASEAN harus masuk ke Myanmar dan ini tidak harus dianggap sebagai intervensi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan makna tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang diciptakan Indonesia selama dalam rangka menjalankan perannya sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023.

"Kalau dilihat dari temanya itu ada dua elemen besar. Elemen pertama adalah ASEAN Matters, yaitu bagaimana Indonesia dan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN relevan dan penting tidak hanya bagi rakyat Indonesia, tetapi juga rakyat ASEAN dan beyond," kata Retno, Minggu.

Retno berbicara di sela-sela peluncuran pelaksanaan peran Indonesia sebagai ketua ASEANmelalui acara Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Bundaran HI, Jakarta. Melalui tema tersebut, Indonesia menginginkan ASEAN tetap memainkan peran sentral dan menjadi penggerak bagi stabilitas dan perdamaian kawasan.

Peran itu disebut Retno sangat penting, mengingat Indo-Pasifik adalah kawasan yang sangat strategis dan saat ini diwarnai dengan tingginya rivalitas di antara pengaruh-pengaruh besar.

"Kita ingin ASEAN memegang peranan yang sangat penting dengan menjadi lokomotif untuk menggerakkan agar Indo-Pasifik itu tetap menjadi kawasan yang damai dan stabil," tutur Retno seperti dikutip Republika.co.id.

Sementara terkait elemen kedua yakni Epicentrum of Growth, Indonesia ingin lebih mengkapitalisasi pertumbuhan ekonomi ASEAN yang selalu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dunia. Ekonomi ASEAN diproyeksikan tumbuh 4,7 persen pada 2023 menurut ADB, sementara pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan berada di angka 1,7 persen menurut Bank Dunia.

"Nah, Bapak Presiden (Joko Widodo) menginginkan agar hal ini dapat menjadi aset yang terus kita tingkatkan sehingga ASEAN tetap dapat menjadi epicentrum of growth atau pusat pertumbuhan ekonomi," kata Retno.

Beberapa bidang kerja sama yang akan dimajukan Indonesia untuk memperkuat kerja sama ASEAN antara lain adalah kesehatan, energi, pangan, serta keuangan. Selain itu, Menlu Retno menjelaskan bahwa Indonesia juga ingin memajukan pendekatan ekonomi dan kerja sama pembangunan di kawasan Indo-Pasifik.

Untuk itu, selama keketuaannya di ASEAN, Indonesia akan menyelenggarakan ASEAN Indo-Pacific Forum yang berisi empat kegiatan utama yaitu terkait ekonomi kreatif, ekonomi digital untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, bisnis dan investasi, serta infrastruktur.

"Jadi secara keseluruhan (tema keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023) akan menyatu menjadi upaya untuk memperkuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," pungkas Retno. ***

Artikel Terkait
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Artikel Terkini
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas