Pekalongan, INDONEWS.ID – Calon anggota DPR RI dari PKS untuk daerah pemilihan (Dapil) X yang terdiri dari Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang menekankan pentingnya strategi kampanye dengan menggunakan pendekatan dari ‘hati ke hati’.
Pendekatan hati, kata Rizal Bawazier, sangat penting sebagai pintu masuk sebelum seseorang menerima apa yang diinginkan oleh sang penyampai pesan. Jika hati seseorang sudah terbuka, maka dengan mudah kita menyampaikan apa yang diingikan.
Untuk itu juga, kata RB, sapaan Rizal Bawazier, warga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus bisa menerima perbedaan dengan lapang dada serta tidak mempersoalkannya.
“Perbedaan jangan dipermasalahkan. Kita harus bisa menyentuh seseorang dengan hati. Karena itu, saya bilang kita harus menggunakan kampanye dengan hati,” ujar Rizal Bawazier dalam arahan politik yang disampaikan dalam acara acara “Pengkukuhan dan Rakor DPRa se-Dapil 3 Kabupaten Pekalonngan” di Garlic Cafe & Resto, di Jalan Raya Wiradesa, Pekuncen, Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (3/2).
Rizal Bawazier meminta para warga PKS untuk menggunakan kesempatan saat ini dengan merangkul semua pihak yang sementara galau dengan politik di partainya masing-masing.
“Kita harus merangkul mereka karena jujur saja mungkin mereka galau dengan suasana partai mereka,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan salah satu peserta yang menanyakan bagaimana cara merangkul massa agar mereka mengikuti kemauan kita, anggota Dewan Pakar DPP PKS ini menjelaskan agar melakukannya dengan hati. “Setelah itu (setelah melakukan pendekatan dengan hati, red.) baru kita melakukan hal lain seperti dengan membagikan ‘Jumat Berkah’,” katanya.
(Calon anggota DPR RI dari PKS Rizal Bawazier bersama DPRa se-Dapil 3 Kabupaten Pekalongan saat foto bersama dengan gaya menunjuk ke depan. Foto: Ist)
Rizal Bawazier mengatakan, pendekatan dengan politik uang (money politics) tidak menjadi jaminan seseorang bisa mengikuti apa yang kita inginkan.
“Bukan semua dengan money politics, atau ada anggapan bahwa tanpa money politics maka kita bisa kalah. Tidak semua begitu. Tapi yang penting adalah menggunakan pendekatan hati,” katanya.
Menggunakan politik uang itu, katanya, sangat bermasalah. Karena uang sebanyak Rp100-200 ribu itu sangat cepat habis. Sementara kita menanggung sengsara akibat salah kebijakan atau kebijakan yang korup selama lima tahun.
“Kalau orang kasih Rp100-200 ribu maka duit itu akan habis dalam waktu satu atau dua hari. Karena itu, pelan-pelan kita mengubah money politics atau minimal dikurangi,” imbuhnya.
Acara tersebut diikuti oleh Ketua DPD PKS Kabupaten Pekalongan, Rizka Yulianto dan Caleg DPR Provinsi Jawa Tengah 14, H.M. Ariston. Acara tersebut diikuti oleh para anggota DPRa se-Dapil 3 Kabupaten Pekalongan. ***