Jakarta, INDONEWS.ID - Ratusan emak-emak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengikuti pelatihan literasi keuangan dan pengembangan digitalisasi yang digelar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Makassar melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).
Pelatihan literasi Mba Maya (Membina dan Memberdaya) berlangsung di Mekaar Unit Bontomarannu, Pattallasang, Somba Opu, Tinggimoncong, Bajeng 2, Bajeng, Bajeng Barat, Barombong, Bontonompo, Bontonompo Selatan, Pallangga, Pallangga 2, Sulawesi Selatan (21/2/2023).
Sebanyak 620 nasabah (Mekaar dan ULaMM) hadir, yang terdiri dari nasabah di 12 unit Mekaar dan 1 unit ULaMM di 11 kantor kecamatan dan balai desa Kabupaten Gowa.
Wakil pemimpin PT PNM Cabang Makassar Cecem Taufik menyebut salah satu program PNM yakni pengembangan usaha.
"Target kami tahun ini mendorong seluruh nasabah kami untuk digitalisasi. Dimana mereka nantinya akan bisa terakusisi menjadi agen BRILink," ujarnya.
Pelatihan ini berlangsung di 13 titik yang diikuti 620 nasabah. Pelatihan yang diselenggarakan bagi para ketua kelompok nasabah Mekaar, hadir dengan tiga tema yaitu Literasi Keuangan, Literasi Usaha, dan Literasi Digital.
Tujuannnya agar para ketua kelompok menyadari akan peran dan fungsinya dalam membina kelompoknya akan kewajiban menjadi nasabah Mekaar.
Nasabah Mekaar diberikan materi akan pentingnya memaksimalkan digitalisasi dengan melakukan pembayaran secara cashless, menjadi agen BriLink yang mempunyai banyak manfaat baik dari sisi agen maupun konsumen.
Pelatihan ini juga disupport oleh Bank BRI. Olehnya itu pada pelatihan di 13 titik ini semua pematerinya langsung dari BRI. Menurutnya, manfaat mengikuti pelatihan ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan .
"Kemudian karena ini literasi keuangan digitalisasi sehingga jaringan lebih luas. Sehingga nanti mereka punya penghasilan secara otomatis akan lebih meningkat," sebutnya.
Dijelaskan, biasanya angsuran dilakukan secara cash akan tetapi nantinya jika telah teraksesi jadi agen BRILink setiap nasabah akan menyetor di setiap kelompok nasabah PNM.
Selanjutnya PNM akan mendorong pelaku UMKM menerapkan digitalisasi. Sehingga aplikasi itu nantinya bisa dimanfaatkan para nasabah atau UMKM untuk berjualan.
"Aplikasi PNM digi nasabah ini bermanfaat bagi para pelaku usaha UMKM untuk berjualan dan mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Gowa, Mahmuddin mengatakan penerapan UMKM berbasis digital sudah diterapkan di Gowa.
"Karena para UMKM ini juga memasarkan produk mereka lewat aplikasi. Bahkan sudah ada UMKM di Gowa yang bekerja sama dengan Shopee, dan lainnya. Dan sekarang kita arahkan ke e-katalog," katanya.
"Jadi ini sisah mau diarahkan lagi untuk lebih memahami digitalisasi. Tapi sudah banyak juga yang melek digital," sambungnya.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Gowa, sebanyak 57.300 unit UMKM di Gowa per 31 Desember 2022.
"UMKM yang ada di Gowa ini beragam, ada UMKM makanan, minuman seperti markisa, sara`ba, kue olahan hingga anyaman," sebutnya.
Sementara itu, Camat Pallangga Syahrial mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan PT PNM Cabang Makassar untuk melatih para UMKM.
"Kalau warga kami yang pelaku UMKM yang ikut pelatihan ada 100 orang. Dan pelatihan ini sangat bermanfaat serta berkat usaha yang dikembangkan ini bisa meningkatkan ekomomi masyarakat," katanya.
Pelaku UMKM, Mariani Dg Singara, mengaku sangat terbantu setelah menjadi nasabah PT PNM.
Mariani miliki usaha toko campura. Ia memulai usaha kecil-kecilan sejak 2019 dan bergabung menjadi nasabah PT PNM.
"Usaha campuran bergabung jadi nasabah PNM sejak 2019. Saya modal usaha di PNM dulu itu Rp 3 juta dan sekarang sudah pinjaman Rp 5 juta. Alhamdulillah sudah berkembang," katanya.
Sumber: Tribun