Sumbar, INDONEWS.ID - Dalam rangka pengawasan kinerja PTPN VI, Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara 6 yang terdiri dari Komisaris Utama, Rio Sarwono, Komisaris Noor Ida Khomsiati dan Komite Audit, melaksanakan kunjungan kerja ke Perkebunan Unit Usaha Pangkalan Lima Puluh Kota yang terdapat di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kecamatan Kapur IX Kabupaten Pangkalan Lima Puluh Kota, Sumatra Barat pada Kamis (16/03/2023).
Kunjungan Dewan Komisaris tersebut diawali dengan kunjungan ke Kebun Unit Usaha di Wilayah Provinsi Jambi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke Kebun Unit di Provinsi Sumatra Barat.
Komisaris Utama, Rio Sarwono dalam kunjungan tersebut berharap agar kebun dan PKS di PTPN VI dapat lebih produktif. “Kami berharap agar ke depan kebun ini lebih produktif sehingga apa yang ditargetkan bisa tercapai,” ujar Rio.
Rio mengatakan, PTPN VI terus melakukan pembenahan, baik dari sisi produktivitas maupun sumber daya manusia.
(Komisaris Utama PTPN VI, Rio Sarwono bersama dewan komisaris, dan manajer saat foto bersama. Foto: Indonews.id)
Upaya ini, katanya, telah membuahkan hasil dengan meningkatnya produksi hasil perkebunan di lingkungan PTPN VI. “Capaian ini merupakan upaya kerja keras yang dilakukan untuk mendorong peningkatan produktivitas perusahaan. Mudah-mudahan pencapaian yang dilakukan bisa semakin baik, dan PTPN VI bisa mensejajarkan dirinya dengan PTPN-PTPN lainnya,” ujarnya.
Rio ini menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari tugas jajaran Dewan Komisaris untuk meninjau langsung kinerja perusahaan-perusahaan perkebunan di bawah PTPN VI. “Kita terus dituntut untuk meningkatkan produksi dan mampu memenangkan persaingan,” katanya.
Dalam kunjungan ke Perkebunan Unit Usaha Pangkalan Lima Puluh Kota itu Komisaris Utama PTPN VI beserta rombongan melihat langsung perkembangan tanaman kelapa sawit serta mengadakan pertemuan bersama manager askep dan asisten.
Nova Lindo Humas PTPN VI mengatakan turut hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Komisaris Noor Ida Khomsiyati, Sekdekom Dadang, Komite Audit Bontor Marpaung, dan Komite Audit Taufik. (Mjmlml)