Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah perhelatan lebaran usai sebentar lagi, Indonesia akan sibuk kembali dengan jadi tuan rumah KTT ASEAN yang bakal diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Mei 2023 ini.
“Kita bakal sibuk terus, apalagi dengan posisi sebagai Ketua ASEAN, Indonesia memegang peranan sentral. Usai bersilaturahmi di masa lebaran kita gaspol lagi untuk menyukseskan KTT ASEAN di Labuan Bajo. Kerjasama regional dibidang ekonomi, politik dan kebudayaann perlu terus dikembangkan diantara anggota ASEAN yang saling bertetangga,” kata Andre Vincent Wenas, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (27/4).
“Sekarang kita tuntaskan dulu manajemen arus balik lebaran, baik yang lewat darat (jalan tol maupun kereta api), laut (kapal atau ferry) maupun yang lewat udara. Pengelolaannya sudah jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kita bersyukur dengan fasilitas infrastrukturnya yang lebih memadai, tapi masih harus terus ditingkatkan kedepannya,” tambahnya.
Puncak arus balik Lebaran 2023 ini diprediksi akan terjadi pada H+3 dan H+4 atau pada tanggal 25 dan 26 April 2023. “Misalnya, volume lalu lintas yang melewati Tol Cipali pada H+3 Lebaran atau pada Selasa, 25 April 2023 sebanyak 118.000 kendaraan. Belum lagi yang lewat jalur laut maupun bandara. Harus diantisipasi supaya semua lancar dan aman. ”
PSI menilai, pengelolaan arus balik ini harus sukses, lalu kita segera konsentrasi ke event internasional yang jadi tanggung jawab kita, KTT ASEAN. Dengan dipilihnya Labuan Bajo sebagai lokasi khan sekaligus mempopulerkan destinasi baru wisata kelas dunia selain Bali.
“Nanti bakal berdatangan sekitar 3000an anggota delegasi serta penunjangnya yang hadir disana, dampaknya pasti besar,” kata Andre.
Dengan banyaknya tamu asing yang berdatangan, katanya, kita harus memasitkan fasilitas hotelnya cukup dan bertaraf internasional, food and beverage yang bervariasi juga mesti tersedia dan higienis, rumah sakit, safety dan security, fasilitas konferensi, internet dan telekomunikasi mesti lancar, destinasi wisata dan kebersihannya terjamin.
Listrik juga jangan sampai byar-pet, untuk itu pastikan pasokan batubaranya cukup, semua itu mesti dipastikan berjalan baik, jangan sampai malu-maluin negara.
“Pendeknya kita manfaatkan momentum ini untuk menaikkan citra Indonesia di Kawasan ASEAN, terhadap kemampuan leadership kita (ini secara politik), sekaligus mengembangkan ekonomi, juga ekonomi kreatif dan dunia pariwisata pasca pandemi. Kita wujudkan Indonesia sebagai centre for growth-nya ASEAN,” kata Andre. ***