INDONEWS.ID

  • Senin, 29/05/2023 19:15 WIB
  • Cangkang Sawit Indonesia Jadi Sumber Biomassa di Jepang, Sultan Minta Perbaharui Penetapan Harga TBS Sawit

  • Oleh :
    • Mancik
Cangkang Sawit Indonesia Jadi Sumber Biomassa di Jepang, Sultan Minta Perbaharui Penetapan Harga TBS Sawit
Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin.(Foto:Dok.DPD RI.)

INDONEWS.ID - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong pemerintah dan pelaku usaha untuk memperbaharui rumus penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit saat ini.

Hal ini disampaikan Sultan saat mengetahui tingginya permintaan dan nilai ekonomis cangkang Sawit Indonesia di Jepang. Sultan mengungkapkan agenda transisi energi Jepang membutuhkan suplai sumber energi biomassa utama seperti cangkang sawit dari Indonesia.

Baca juga : Ini Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia

"Artinya, cangkang Sawit bisa diklasifikasi sebagai produk olahan sawit yang bernilai ekonomi tinggi. Sehingga penting untuk diperhatikan sebagai variabel utama dalam proses penentuan harga TBS sawit oleh pemerintah dan pelaku usaha pengolahan Kelapa Sawit", ujar Sultan di saat melakukan kunjungan kerja ke negara sakura Jepang pada Sabtu (27/05) waktu setempat.

Salah satu peluang investasi di sektor industri pengolahan cangkang sawit, kata Sultan, adalah produksi pellet (high-energy density biomass) yang potensial meningkatkan nilai kalori cangkang sawit menjadi setara dengan batu bara antrasit (6.100- 6.400 kcal per kg).

Baca juga : Penas Petani Sawit, Airlangga Komitmen PSR Dilanjutkan

Di Indonesia, potensi produksi cangkang sawit mencapai 11 juta ton per tahun, tetapi masih diekspor sekitar 3,5 juta ton per tahun dalam bentuk komoditas setengah jadi.

"Namun, penetapan harga TBS selama ini belum memasukkan cangkang Sawit sebagai salah satu faktor yang bernilai ekonomi. Harga TBS ditentukan dengan rumus (harga minyak x rendemen minyak) + (harga kernel x rendemen kernel) x faktor pajak", jelas mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.

Baca juga : Wapres Minta Percepat Bangun Pabrik Kelapa Sawit di Manokwari

Karena itu, lanjutnya, kami mendorong pemerintah melalui kementerian terkait untuk memberikan perhatian khusus pada produk cangkang Sawit yang selama ini teridentifikasi sebagai limbah industri pengolahan sawit. Sehingga petani sawit bisa mendapatkan sedikit tambahan nilai TBS sawit yang mengalami koreksi saat ini.

"Saat ini Harga TBS sawit di hampir semua daerah mengalami penurunan yang signifikan akibat penurunan ekspor CPO. Di saat yang sama, Eropa yang merupakan pasar potensial produk perkebunan khususnya sawit Indonesia kini sedang menutup pintu bagi produk Sawit Indonesia", tutupnya.*

Artikel Terkait
Ini Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
Penas Petani Sawit, Airlangga Komitmen PSR Dilanjutkan
Wapres Minta Percepat Bangun Pabrik Kelapa Sawit di Manokwari
Artikel Terkini
Mendagri Atensi Keamanan Data Pemilih pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024
Kemendagri Serahkan DP4 kepada KPU sebagai Bahan Penyusunan DPT Pilkada Serentak 2024
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Perkuat Komitmen Konstitusional Berpartisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia
Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann dan Tegaskan Komitmen Percepat Proses Keanggotaan Indonesia
Pj Bupati Maybrat Kunjungi Batalyon SATGAS YONIF 133/Yudha Sakti di Susumuk
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas