OLEH: PANDE K. TRIMAYUNI (Ketua FOKAL UI (Forum Koordinasi Lintas Fakultas Alumni UI), Ketua Senat FISIP UI 1998/1999)
Dalam suatu percakapan dengan sahabat saya, Prangtip Daorueng, wartawan politik dan investigasi internasional terkemuka, kami mendiskusikan tentang sitnas berbagai negara yang bergolak. Prangtip menyatakan, disadari atau tidak, beruntung Indonesia punya Pancasila sebagai suatu ideologi yang menyatukan.
Di kesempatan lain, saat saya mendapat undangan untuk bertemu langsung dengan Raja dan Ratu Belanda, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima, yang datang ke Indonesia pada Maret 2020, dalam acara tersebut, saya bicara tentang Pancasila. Dan, surprise, Menteri Luar Negeri Belanda menyatakan dia paham tentang Pancasila dan mengagumi Pancasila.
Pancasila sempat dimanfaatkan untuk kepentingan politik rezim Orde Baru. Hal tersebut hendaknya jangan sampai mengurangi rasa hormat dan kecintaan kita pada Pancasila.
Pancasila lahir pada 1 Juni 1945. Namun demikian, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah kekayaan dan modal sosial yang diwarisi oleh nenek moyang nusantara.
Istilah Pancasila datangnya dari ide/gagasan Presiden pertama RI, Soekarno. Seperti dinyatakan Bung Karno, Pancasila sebagaimana tercermin dlm sila-sila nya digali dari bumi Indonesia. Pemikiran Bung Karno yg disampaikan pada 1 Juni 1945 ini yg kemudian diterima dan disahkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945. Ibaratnya, bayi Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 dan akte-nya dibuat pada 18 Agustus 1945. Selamat Hari Lahir Pancasila! Jayalah Indonesia! Merdeka!