Jakarta, INDONEWS.ID - Pertemuan dua “king maker”, antara Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri di dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP membuat para peserta bersemangat dan memiliki motivasi untuk menang dalam pemilu 2024 mendatang.
Dalam sambutan di Rakernas PDIP tersebut, kader terbaik PDIP Jokowi mengatakan ada kesempatan besar bagi Indonesia masuk jajaran negara maju 13 tahun mendatang. Dia menekankan hal itu bisa terwujud jika perencanaan mulai dipersiapkan.
Karena itu, kata Jokowi, Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin dengan syarat yang paling penting yaitu memiliki keberanian atau nyali.
Lantas, siapa pemimpin yang memiliki keberanian dan nyali tersebut?
“Pak Jokowi menyatakan pemimpin kedepan harus pemberani dan punya nyali, itu ada di Pak Ganjar. Jadi jelas Pak Jokowi mendukung Pak Ganjar sebagai capres di 2024,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sekretariat Bersama (Sekber) Jokowi Nusatara, Tomson Manurung, di Jakarta, Rabu (7/6).
Sejauh ini, menurut Aktivis `98 itu, sudah ada tiga bakal calon presiden 2024 yaitu Ganjar Pranowo yang dideklarasikan oleh PDIP dan mendapat dukungan dari PPP, Hanura, menyusul PAN dan kemungkinan besar Golkar.
Kedua, Prabowo Subianto yang didukung oleh Partai Gerindra dan PKB, dan ketiga, Anies Baswedan yang mendapat dukungan dari Partai Nasdem, Demokrat dan PKS.
“Bila ketiga capres ini bertarung diperkirakan pemenannya Pak Ganjar Pranowo di urutan pertama, diikuti Pak Prabowo dan Pak Anis Baswedan. Kemungkinan besar akan terjadi 2 putaran untuk Pilpres,” kata Tomson.
Menurut Tomson, dua “king maker”, baik Jokowi – sebagai kader terbaik PDIP - maupun Megawati pasti akan bekerja keras untuk merebut suara dari partai lain.
“Mengoptimalkan mesin partai koalisi dan relawan Jokowi serta relawan Ganjar memang tidak sulit untuk memenangkan Ganjar, tapi yang perlu diperhatikan jangan membawa egonya masing masing,” ujarnya.
Karena itu, kata Tomson, koalisi partai bersama relawan harus terus mengencangkan gotong-royong sebagai budaya bangsa Indonesia.
“Daerah yang perlu diperhatikan adalah Jawa Barat, Sumatera, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan yang tak kalah pentingnya adalah anak milenial atau generasi gadget. Masing-masing harus lebih mengutamakan milenial karena diperkirakan ada 60 % peserta pemilu berasal dari mereka,” pungkasnya.
Terkait hasil survei yang dimenangkan oleh Prabowo Subianto, Tomson mengatakan bahwa hal itu sangat mengejutkan para relawan. Namun, dia tetap optimistis karena pelaksanaan pemilu masih menyisahkan 8 bulan.
“Tentu banyak faktor yang mempengaruhi hasil survei tersebut. Dan hasil itu juga mendorong kita untuk lebih kerja keras. Itu adalah tantangan sekaligus hasilnya memetakan daerah-daerah mana yang harus kita prioritaskan untuk mendulang suara capres Pak Ganjar,” pungkasnya. ***