Jakarta, INDONEWS.ID - Berakhir sudah Kejurnas Time Rally putaran kedua, perally kawakan masih dominan ada di peringkat 10 besar. Apa komentar peserta mengikuti kejurnas tersebut yang kembali digelar di Jakarta, apakah harapan mereka terkait DKI sebagai lokasi kompetisi otomotif nasional.
Puluhan tahun lalu perally mungkin tak heran mendengar Jakarta mengelar rally tapi bagi kaum milineal Jakarta selenggarakan time rally suatu yang baru bagi kaum muda. Peserta kejurnas ini memang bukan saja diikuti perally senior namun juga generasi muda yang baru menjajal jalan Jakarta sebagai arena rally.
Tanggapan mereka Jakarta selaku lokasi time rally hampir seluruh peserta mendukung dan menginginkan even Teladan Metropolitan Rally terus digelar di Jakarta.
Seperti komentar Hongki Regina dari tim TSDC mobil no.5, perally asal Jawa Timur yang mengatakan, secara prinsip rally ini baik dan tidak ada masalah, namun ada catatan untuk hari pertama. Kemacetan kurang diantisipasi oleh panitia lomba sehingga dirinya selaku peserta merasa dirugikan.
"Selaku peserta saya merasa sedikit merasa dirugikan, tapi prinsipnya rally ini oke dari start sampai finish. Kalau hari Minggu ini tidak ada masalah, rally lancar", kilah perally asal Jakarta yang membawa bendera tim Jawa Timur.
Terkait soal yang harus dikerjakan peserta, baginya dan peserta lainnya soal tersebut bukan masalah, karena penggunaan teknologi informasi boleh dipergunakan memecahkan soal yang ada. Seperti aplikasi maps yang ada di ponsel dan GPS boleh digunakan saat rally.
Namun menurutnya, perally Jakarta lebih diuntungkan karena lebih cepat membaca arah mata angin karena sudah mengenal lokasi yang mesti dituju dalam soal tersebut. "Seperti pintu masuk dan keluar tol meski ada di maps tapi orang Jakarta lebih paham lokasi itu. Kalau paham tentu waktunya pun lebih cepat", tambahnya.
Time rally ini tidak tergantung kendaraan tapi skill dan kemampuan memecahkan soal, kendaraan hanya sedikit mempengaruhi itupun hanya masalah tahun pembuatan, semakin muda makin enak kendaraan tersebut diajak time rally.
"Mobil lebih baru lebih enak, efisien dan tepat waktu karena dalam time rally itu ketepatan waktu dengan soal yang diberikan panitia", paparnya.
Ia pun berharap, time rally tetap ada di Jakarta, baik Teladan sebagai panitia atau tim lain yang menyelenggarakan. Dan juga menginginkan komite organisasi berkolaborasi lebih baik lagi dengan panitia, karena kondisi jalan Jakarta yang macet ini mempengaruhi waktu tempuh peserta.
Sementara Dony didampingi navigator-nya Edy peserta asal Sumatera Selatan mengatakan, time rally di Jakarta penyelenggaraannya bagus, cuma kemacetan menjadi kendala tim asal Sumsel tersebut.
Meski bukan warga Jakarta namun ia bisa menyelesaikan soal yang diberikan panitia. Menurutnya soal tersebut menarik karena peserta diajak mengenal lokasi wisata, jalan di luar Jakarta dan kantor pemerintahan yang ada di Jakarta.
Ia pun berharap, Jakarta tetap jadi agenda rally nasional, meski kemacetan jadi kendala tersendiri, tapi berselancar menyusuri jalan Jakarta mengasyikan bagi peserta. Ia juga berharap di putaran kedua ini timnya kembali masuk 5 besar.