INDONEWS.ID

  • Rabu, 16/08/2023 17:42 WIB
  • Menkeu Beberkan Indikator RAPBN 2024 Makin Sehat

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Menkeu Beberkan Indikator RAPBN 2024 Makin Sehat

Jakarta, INDONEWS.ID -  Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 memiliki postur yang makin sehat dengan defisit sebesar 2,29 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka tersebut jauh lebih rendah dari defisit APBN 2020 saat terjadi pandemi COVID-19 yang tercatat sebesar 6,14 persen.

“APBN kita posturnya akan makin sehat. Defisit kita menurun sangat tajam dari Rp947,7 triliun atau 6,14 persen terhadap PDB pada 2020 menjadi Rp522,8 triliun atau 2,29 persen terhadap PDB,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu.

Defisit RAPBN 2024 juga lebih rendah dari APBN 2023 yang sebesar 2,84 persen maupun outlook yang diperkirakan sebesar 2,30 persen untuk tahun ini.

Menkeu menjelaskan proyeksi defisit RAPBN 2024 diperoleh dari pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun dan belanja negara Rp3.304,1 triliun, sehingga defisit RAPBN 2024 sebesar Rp522,8 triliun.

Pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan yang direncanakan sebesar Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp473,0 triliun.

Sementara belanja negara RpRp3.304,1 triliun terdiri dari belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp2.446,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun.

Menkeu membandingkan RAPBN 2024 dengan catatan APBN 2020 yang menghadapi tantangan dari pandemi COVID-19. Terdapat kenaikan signifikan pada pendapatan negara, yakni sebesar Rp1.133,5 triliun dari Rp1.647,8 triliun pada APBN 2020.

Sementara belanja negara naik Rp708,7 triliun dari Rp2.595,5 triliun pada 2020.

Bendahara Negara menyebut peningkatan tersebut menunjukkan perbaikan APBN yang makin sehat. Bila mempertimbangkan Indonesia yang mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut di tengah kerentanan global, Sri Mulyani mengatakan Indonesia memiliki kombinasi struktur ekonomi yang sangat langka di dunia.

Namun, Sri Mulyani menyatakan akan mengelola pembiayaan dengan defisit Rp522,8 triliun dengan sangat hati-hati. Sebab, perekonomian global ke depan makin sulit untuk diprediksi.

Baca juga : DJP Jaksel II Resmikan Tax Center STIH IBLAM
Artikel Terkait
DJP Jaksel II Resmikan Tax Center STIH IBLAM
Sidang Ketiga Gugatan 11 Triliun, Kemenkeu dan Bank Indonesia Hadir Tanpa Kelengkapan Administrasi
Sidang Gugatan 11 Triliun, Kemenkeu dan Bank Indonesia kembali Mangkir
Artikel Terkini
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas