INDONEWS.ID

  • Rabu, 11/10/2023 13:05 WIB
  • Menko Airlangga: Selain Aman untuk Investasi, Indonesia Juga Punya Andil Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan ASEAN

  • Oleh :
    • luska
Menko Airlangga: Selain Aman untuk Investasi, Indonesia Juga Punya Andil Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan ASEAN

Jakarta, INDONEWS.ID - Keketuaan Indonesia pada ASEAN tahun 2023 telah berhasil melahirkan berbagai hasil konkret, diantaranya yakni ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Lebih lanjut, hasil dari Forum ASEAN-Indo Pasifik (AIPF) juga turut menguatkan komitmen negara￾negara anggota ASEAN untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi 
global di masa depan. 

Baca juga : Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan

Melansir data dari IMF, pertumbuhan perekonomian ASEAN juga solid dengan mencapai 5,6% pada tahun 2022 serta diperkirakan akan mencapai 4,2% pada tahun 2023 dan meningkat menjadi 4,5% pada tahun 2024. Nilai total perdagangan barang dagangan di kawasan ASEAN juga berhasil mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu sebesar USD3.8 triliun pada tahun 2022 atau meningkat sebesar 14,9% dari USD3.3 triliun dari tahun 2021. Arus masuk FDI juga mencatat rekor tertinggi sepanjang masa yakni sebesar USD224.2 miliar pada tahun 2022 atau meningkat 5,5% dari USD212.4 miliar dari tahun 2021,dengan mengidentifikasi peluang yang berkembang di sektor manufaktur dan jasa.

“Konektivitas merupakan kunci bagi pembangunan ekonomi terpadu di kawasan.ASEAN telahdilengkapi dengan Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 untuk memperkuat konektivitas regional dan harus meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar inisiatif kerja sama subregional di bawah ASEAN,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di 
Jakarta, Rabu (11/10).

Baca juga : Menko Airlangga Dorong Penguatan Pasar Tenaga Kerja Bagi Kaum Muda pada WEF Special Meeting

Menko Airlangga menyampaikan bahwa ASEAN termasuk kawasan yang stabil dan Indonesia 
turut berkontribusi dalam kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi ASEAN.

Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN dimana profitabilitas investor terlindungi sehingga investasi di Indonesia aman dan menguntungkan.

Baca juga : Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terkait dengan ASEAN DEFA yang diluncurkan dalam Keketuaan ASEAN tahun 2023, ASEAN DEFA berfungsi sebagai upaya kolektif untuk mewujudkan potensi ekonomi digital ASEAN yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi secara masif yakni dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun pada tahun 2030. Skema ASEAN DEFA juga mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas digital sebagai prasyarat untuk membuka sebagian besar 
dampak ekonomi digital terhadap perekonomian secara keseluruhan, termasuk memastikan tingginya tingkat akses internet kepada masyarakat yang didukung dengan perangkat dan 
jaringan seluler yang memadai.

Menurut Indeks Kesiapan Jaringan dari Oxford Insights, skor indeks ASEAN saat ini 70 dan berada di atas rata-rata global (skor indeks 62) dengan 
jangkauan seluler yang tinggi dan jangkauan broadband yang terus berkembang.

Menutup penjelasannya, Menko Airlangga menggarisbawahi bahwa nilai tambah manufaktur 
yang telah menjadi kebijakan Indonesia untuk memajukan industrialisasi. Indonesia juga telah
meluncurkan transisi mata uang lokal dengan 5 negara ASEAN sehingga bisa menggunakan 
Quick Response Code dari masing-masing negara, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan mata uang Dollar Amerika Serikat di kawasan ASEAN.

“Jika kita bisa memperluas sektor lembaga keuangan ini lebih mendalam, dan melibatkan 
perbankan, menurut saya ini penting untuk melakukan stabilisasi perekonomian di ASEAN, 
khususnya untuk melindungi UMKM dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan situasi geopolitik,” pungkas Menko Airlangga.

Dalam sesi doorstop, Menko Airlangga menyampaikan kepada awak media bahwa dukungan perbankan sangat penting dalam menghadapi berbagai gejolak ekonomi. Terkait gejolak/krisis dalam sektor pangan, Menko Airlangga menegaskan bahwa ASEAN merupakan kawasan yang memiliki resiliensi yang cukup kuat karena ASEAN mempunyai lumbung pangan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Deputy Secretary General for ASEAN Economy Community Satvinder Singh, Duta Besar Singapura Untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Duta Besar Indonesia Untuk Singapura Suryopratomo, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko 
Marves Firman Hidayat, Deputy Chairman andCEO UOB Group Wee Ee Cheong, serta Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan berikut jajaran UOB Group. 

Artikel Terkait
Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Menko Airlangga Dorong Penguatan Pasar Tenaga Kerja Bagi Kaum Muda pada WEF Special Meeting
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Artikel Terkini
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Relawan GARIS Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas