Jakarta, INDONEWS.ID - Hari ini pasangan Koalisi Indonesia Maju yaitu Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prabowo dan putra sulung Jokowi ini menjadi pasangan terakhir yang mendaftarkan diri untuk berlaga dalam pilpres 2024 mendatang.
Masuknya Gibran ke pentas politik nasional mendapat kritikan luas. Pasalnya, Wali Kota Solo itu menjadi cawapres dengan menabrak banyak aturan yang ada seperti aturan di Mahkamah Konstitusi, maupun aturan di partai politik.
Bahkan, hasil survei Litbang Kompas menyebutkan bahwa 60,7 persen menyatakan bahwa langkah politik putra Presiden Jokowi itu maju sebagai cawapres merupakan politik dinasti.
Menyikapi langkah politik Gibran tersebut, tokoh nasional, DR Rizal Ramli sangat menyesalkan langkah tersebut.
“Tokoh-tokoh kemerdekaan kita berkorban nyawa, dipenjara, berkorban harta untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dengan sabar memilih Republik, bukan kerajaan,” ujar mantan Menko Kemaritiman itu di Jakarta, Rabu (25/10).
Mantan Menko Perekonomian itu merasa sedih karena kerakusan akan uang dan kekuasaan telah menghancurkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Hari ini kerakusan uang dan kekuasaan menghancurkan fondasi cita-cita kemerdekaan itu. Itu bisa terjadi karena kalangan terdididiknya masih bersifat semi-feodal, suka menjilat sehingga pejabat tidak mawas diri dan hilang integritas,” pungkasnya. ***