INDONEWS.ID

  • Jum'at, 24/11/2023 16:37 WIB
  • Ketipu Puluhan Miliar, Ribuan Korban Refocus Minta Perhatian Pemerintah

  • Oleh :
    • karim
Ketipu Puluhan Miliar, Ribuan Korban Refocus Minta Perhatian Pemerintah
Ari Palgunadi, aktivis dan korban dugaan penipuan Refocus (dok. pribadi).

indonews.id - Ribuan pelajar Indonesia yang mengikuti kursus online data analytics melalui startup edutech asal Rusia, Refocus, hingga kini masih belum dapat kepastian terkait kerugian sekitar Rp22 miliar karena penutupan operasional perusahaan tersebut secara tiba-tiba.

Ari Palgunadi, Ketua Perwakilan Siswa Refocus, menyampaikan keresahannya atas masalah yang menimpa dirinya bersama teman-teman yang sudah memercayakan Refocus sebagai tempat belajar.

Baca juga : Depresi pada PPDS Indonesia dan Negara Lain, Bagaimana Cara Menanganinya?

Apalagi, kata dia, banyak siswa yang membayar melalui pihak ketiga, yakni para penyedia jasa pinjaman uang.

“Siswa kan bayar lewar pihak ketiga. Nah, ketika kursusan tiba-tiba tutup, mereka masih dikejar cicilan. Seperti di Danacita, Edufund, dan beberapa lembaga keuangan lainnya,” kata Ari saat dihubungi, Rabu, 23 November 2023.

Baca juga : Income Contingent Loan, Pinjaman Pendidikan Paling Cocok untuk Indonesia

Pihaknya telah membuat sebuah wadah yang dapat dimanfaatkan untuk menampung siswa yang telah menjadi korban Refocus. Namun, ia belum memastikan berapa banyak siswa yang merasa dirugikan oleh lembaga tersebut karena mencakup seluruh wilayah di Indonesia.

“Korbannya seluruh indonesia, ribuan. Data ini belum mencakup semuanya, karena enggak terjangkau. Sempat meminta data ke karyawan, tapi tidak dikasih,” kata Ari.

Baca juga : Pemerintah Antisipasi Gagal Bayar dalam Pinjaman Lunak Pendidikan

Melalui mediakonsmen, Ari telah menyampaikan surat terbuka untuk beberapa lembaga terkait.

Dalam surat itu, ia menyampaikan segala keresahan siswa atas sikap Refocus. Ari menjelaskan beberapa upaya yang telah dilakukan untuk mengetahui alasan mengapa Refocus tiba-tiba tutup.

Sebelumnya, Ari sempat mengirimkan email ke akun resmi Refocus terkait permasalahan tersebut. Namun, ia mengaku tak mendapatkan tanggapan sama sekali.

Sebagai jawaban, Refocus mengunggah pengumuman di akun Instagramnya pada 17 September 2023 dan memberikan klarifikasi atas persoalan yang tengah terjadi.

Selanjutnya, dalam unggahan terakhirnya pada 9 November 2023, Refocus menyatakan akan membuka kembali kursus.

Namun, unggahan tersebut justru mendapat komentar negatif dari para korban. Banyak dari mereka menuntut pengembalian dana kursus yang telah dibayarkan ke Refocus.

“Uang saya dikembalikan saja, saya sudah rugi banyak,” kata akun R**.

“Udah gak minat, balikin saja uang saya,” kata Y**.

Artikel Terkait
Depresi pada PPDS Indonesia dan Negara Lain, Bagaimana Cara Menanganinya?
Income Contingent Loan, Pinjaman Pendidikan Paling Cocok untuk Indonesia
Pemerintah Antisipasi Gagal Bayar dalam Pinjaman Lunak Pendidikan
Artikel Terkini
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Relawan GARIS Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas