INDONEWS.ID

  • Kamis, 14/03/2024 21:15 WIB
  • Salurkan Pinjaman Sosial US$100 Juta HSBC, Bos PNM: Semoga Nasabah Mekaar Mandiri Secara Ekonomi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Salurkan Pinjaman Sosial US$100 Juta HSBC, Bos PNM: Semoga Nasabah Mekaar Mandiri Secara Ekonomi

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyambut baik langkah PT Bank HSBC Indonesia yang tengah menyasar pasar social loan atau pinjaman sosial di Indonesia. Dimana dalam skema penerapannya, HSBC menggaet PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyalurkan social trade loan dengan nilai US$100 juta atau Rp1,5 triliun yang menyasar perempuan pengusaha mikro.

"Harapannya ke depan setelah mendapatkan pembiayaan dan pemberdayaan yang kami berikan, masyarakat terutama nasabah kami, nasabah PNM, khususnya nasabah PNM Mekaar, bisa memiliki kemandirian ekonomi dan secara lokal maupun nasional akan ada multiplier effect dari pertumbuhan aktivitas ekonomi yang mereka lakukan," kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.

Baca juga : Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Untuk diketahui, PT Bank HSBC Indonesia sedang bergeliat menyasar pasar social loan atau pinjaman sosial sebagai upaya penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG). Langkah terbarunya, HSBC menggaet PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyalurkan social trade loan dengan nilai US$100 juta atau Rp1,5 triliun yang menyasar perempuan pengusaha mikro.

Pinjaman sosial merupakan pinjaman yang digunakan untuk mendanai kegiatan dan proyek yang bertujuan untuk mengatasi masalah sosial atau mencapai hasil sosial yang positif. 

Baca juga : Api Optimisme Terus Menyala, PNM Terus Berekspansi Jangkau Masyarakat di Wilayah 3T

Proyek yang memenuhi syarat dapat mencakup, namun tidak terbatas pada pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dukungan untuk produk serta layanan kesehatan pemerintah atau swasta, pengembangan fasilitas infrastruktur pendidikan pemerintah atau swasta, hingga dukungan untuk perumahan yang terjangkau. 

Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya mengatakan sebagai upaya penerapan prinsip ESG, HSBC Indonesia turut bergeliat menggarap pasar pinjaman sosial ini. Apalagi, peluang penyaluran pinjaman sosial terbuka lebar.

Baca juga : Gelar Program CICI ROSA, PNM: Kita Selalu Fasilitasi Nasabah Jual Produk

Segmen UMKM sendiri merupakan mesin pertumbuhan ekonomi yang penting di Indonesia karena menyumbang 61% produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja.

Namun, menurut data International Monetary Fund (IMF) pada 2021, rasio kredit perbankan terhadap PDB di Indonesia relatif rendah yaitu 35%. Ditambah, masih ada 22 juta perempuan pengusaha mikro di Indonesia yang kekurangan akses terhadap perbankan dan lembaga keuangan.

"Maka kita sasar perempuan pengusaha mikro prasejahtera. Pilar ini [social] yang juga kita dorong di Indonesia. Berikan akses bagi kelompok unbankable," ujar Riko pada Rabu (6/3/2024) di Jakarta.

Dalam langkah terbarunya, HSBC Indonesia menggaet PNM memberikan social trade loan dengan total US$100 juta untuk mendukung PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera atau PNM Mekaar memperluas akses pembiayaan bagi perempuan pengusaha mikro di Indonesia.

PNM Mekaar merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan sejak 2015. Program Mekaar telah berdampak membangun kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan kaum Ibu. Berdasarkan catatan Indef pada 2021, pembiayaan Mekaar telah membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36% sampai dengan 1,71%.

Riko mengatakan proyek bersama PNM ini merupakan penyaluran social trade loan HSBC yang terbesar secara global. Menurutnya, HSBC menggaet PNM karena PNM dinilai telah menguasai pasar di segmennya. Adapun, PNM melihat adanya potensi yang besar atas tumbuhnya UMKM di Indonesia jika diimbangi dengan kompetensi yang mumpuni dari pelaku UMKM.

Selain dengan PNM, sebelumnya HSBC Indonesia juga telah memberikan pinjaman sosial kepada PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK), lembaga keuangan swasta non-bank di Indonesia yang menerapkan model bisnis Grameen Bank. MBK telah melayani lebih dari 1,52 juta perempuan pengusaha mikro di Indonesia.

 

Artikel Terkait
Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel
Api Optimisme Terus Menyala, PNM Terus Berekspansi Jangkau Masyarakat di Wilayah 3T
Gelar Program CICI ROSA, PNM: Kita Selalu Fasilitasi Nasabah Jual Produk
Artikel Terkini
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas