INDONEWS.ID

  • Sabtu, 23/03/2024 05:41 WIB
  • Kepala BSKDN Kemendagri Beberkan Isu Strategis 4 DOB Papua

  • Oleh :
    • karim
Kepala BSKDN Kemendagri Beberkan Isu Strategis 4 DOB Papua
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo.

Nabire, INDONEWS.ID -  Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BKSDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo membeberkan sejumlah isu strategis di 4 Daerah Otonom Baru (DOB) Papua di antaranya Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

Adapun isu strategis tersebut meliputi optimalisasi kualitas otonomi daerah; pengendalian inflasi daerah dan kemiskinan ekstrem; sinergisitas kebijakan dan program nasional; pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM); serta transformasi digital pemerintahan.

Baca juga : Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembinaan Ketatalaksanaan untuk Meningkatkan Profesionalisme ASN

"Kami berharap dari Bapperida (Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah) Provinsi Papua Tengah sudah in line untuk menyusun strategi kebijakan yang berkaitan dengan rencana umum ini (isu strategis)," terang Yusharto saat memberi sambutan dalam kegiatan Lokakarya Penguatan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Berbasis Karakteristik dan Kearifan Lokal pada 4 Daerah Otonom Baru (DOB) Papua di Kabupaten Nabire pada Jumat, 22 Maret 2024.

Lebih lanjut Yusharto menerangkan, terkait optimalisasi otonomi daerah misalnya, dinilai sukses jika daerah berhasil melaksanakan enam urusan wajib pelayanan dasar. Hal itu terdiri dari kesehatan, pendidikan, sosial, permukiman dan perumahan, ketenteraman dan ketertiban, serta pekerjaan umum dan tata wilayah.

Baca juga : Kepala BSKDN: Inovasi Daerah Harus Mengandung Pembaruan dan Beri Manfaat Nyata

"Ini barangkali yang menjadi ukuran kita untuk optimalisasi kualitas otonomi daerah," tambahnya.

Sementara itu, isu strategis terkait pengendalian inflasi daerah dan kemiskinan ekstrem pada dasarnya berkaitan dengan keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Jangan sampai produk yang dihasilkan justru membebani masyarakat karena harganya yang terlalu tinggi.

Baca juga : Gorontalo Menuju Daerah Inovatif, Kepala BSKDN Tegaskan Pentingnya Perencanaan dan Pembangunan yang Terarah

"Demikian juga dengan kemiskinan ekstrem, berbagai macam intervensi memperbaiki rumah layak huni sehingga bisa menjadi aset bagi masyarakat ini pun bisa menjadi salah satu strategi kita untuk mengeluarkan masyarakat kita dari kategori miskin ekstrem," jelasnya.

Yusharto juga mengatakan, untuk menghasilkan strategi kebijakan yang berkualitas diperlukan sinergisitas antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Di lain sisi, SDM juga harus terus ditingkatkan agar kapasitas para penyusun kebijakan semakin baik.

Terakhir, transformasi digital pemerintahan juga perlu diupayakan lebih maksimal agar penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat semakin mudah dan cepat.

"Ini tanggung jawab kita beruntun sampai dengan ASN yang ada di tempat kita dapat menciptakan cara-cara baru untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan. Cara-cara baru ini yang kita sebut inovasi," pungkasnya.

Artikel Terkait
Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembinaan Ketatalaksanaan untuk Meningkatkan Profesionalisme ASN
Kepala BSKDN: Inovasi Daerah Harus Mengandung Pembaruan dan Beri Manfaat Nyata
Gorontalo Menuju Daerah Inovatif, Kepala BSKDN Tegaskan Pentingnya Perencanaan dan Pembangunan yang Terarah
Artikel Terkini
Pemulung Itu Seorang Doktor
Para Romo Dan OMK Paroki ST Maria Bunda Penebus Fatuketi Umanen Gelar Acara Perpisahan Dengan Satgas Yonif 742/Swy
FOKBI Akan Gelar Peluncuran Senam Kreasi Budaya NTT "Ikan Nae di Pante: Meriahkan Budaya dan Kebugaran
Forum Kepala Daerah IMT-GT Ke-21 Dorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Hijau
Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik, Menko Airlangga Resmikan Groundbreaking Pabrik Baterai EV Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
vps.indonews.id