Ketua BP HIPMI Bahlil Lahadalia (ist)
Jakarta, INDONEWS.ID – Menyikapi kasus bom Kampung Melayu, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Bahlil Lahadalia meminta, aparat keamanan menindak tegas otak dibalik bom Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam.
Menurut Bahlil, ledakan bom tidak lagi mempengaruhi aktifitas perekonomian, tindakan tersebut melanggar nilai-nilai kemanusiaan. “Kita minta Kepolisian menindak tegas aksi teror semacam ini. Sebab nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan tidak merestui seseorang membunuh dirinya sendiri atau manusia lain,” ujar Bahlil dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Bahlil mengatakan aksi-aksi teror sejenis semakin kehilangan relevansinya bagi stabilitas perekonomian dan kegiatan bisnis. Sebab itu, pelaku usaha tidak perlu panik dan tetap menjalankan aktifitasnya seperti biasa. “Relevansi teror-teror semacam ini makin hilang. Terbukti masyarakat tidak panik. Aktifitas perekonomian tidak terganggu,”ujar Bahlil.
Meski demikian, Bahlil mendorong pemerintah untuk dapat menuntaskan masalah teror di Ibu Kota hingga ke akarnya. Teror sejenis sebaiknya tidak perlu terjadi lagi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Tidak satupun agama resmi di negara ini yang merestui melukai atau membunuh diri sendiri dan orang lain. Sebab itu kita mengutuk keras,” ungkapnya.
Bahlil menghimbau agar semua pihak untuk bergotong-royong membantu pemerintah dalam memperkuat dan mendorong pemerataan perekonomian nasional. Dikatakannya, status investment grade yang baru dicapai bangsa ini jangan sampai tercoreng oleh aksi-aksi tidak terpuji oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. “Status ini harus jadi momentum perbaikan dan pemerataan perekonomian kita,” ujar dia. (hdr)