INDONEWS.ID

  • Sabtu, 15/07/2017 12:49 WIB
  • Operasi Teritorial, Warga Galela Serahkan 4 Senpi Kaliber 12,7 ke TNI

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Operasi Teritorial, Warga Galela Serahkan 4 Senpi Kaliber 12,7 ke TNI
Masyarakat Halut serahkan Senjata Berkat Opster TNI. (Ist)
Jakarta, INDONEWS.ID -  Masyarakat  di Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara (Halut) menyerahkan empat pucuk senjata kepada  Kodim 1508/Tobelo. Keempat senjata api tersebut jenis  senjata Mesin Berat (SMB) kaliber 12,7 mm, selain itu warga juga menyerahkan satu buah granat standar dan 15 Munisi Kaliber 12,7 mm. "Melalui sosialisai dan pendekatan yang kami lakukan kepada masyarakat tentang bahaya serta konsekuensi hukum memiliki dan menyimpan senjata api dan bahan peledak ilegal, masyarakat dengan kesadaran dan sukarela menyerahkannya kepada kami", ujar  Dandim 1508/Tobelo  Letkol Arh Herwin Budi Saputra. Herwin menjelaskan kesadaran masyarakat setempat untuk menyerahkan senjata api tersebut berkat kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan operasi teritorial yang dilaksanakan selama pelaksaan TMMD di Provinsi Maluku Utara  yang dibuka pada tanggal 12 Juli 2017 dan melibatkan tiga satuan setingkat kompi (SSK). Prajurit TNI yang  terlibat operasi teritorial secara terbatas melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat agar dapat menangkal kelompok-kelompok tertentu yang ingin merusak keamanan atau menjadikan Halut sebagai tempat Iddad/pelatihan teroris serta membentengi diri dari ancaman pihak lain  mengingat bahwa di Galela dan Tobelo pernah terlibat Konflik Sosial bernuansa SARA. Ditambahkan Dandim Tobela, melalui sosialisasi dan pendekatan yang  dilaksanakan oleh para prajurit, akhirnya masyarakat yang masih memiliki dan menyimpan senjata sisa konflik 1999 secara sukarela  menyerahkannya. Senjata dan Muhandak tersebut merupakan peninggalan perang dunia kedua,  namun saat konflik tahun 1999 di Galela dan Tobelo senjata tersebut  juga digunakan oleh kelompok tertentu  dan sampai saat ini senjata tersebut  masih berfungi baik. " Operasi teritorial (Opster) yang baru dibuka beberapa  hari yg lalu telah memberikan pengaruh positif sehingga  masyarakat dapat menyerahkan senjata secara sukarela. Bila senjata-senjata dan munisi tersebut tidak diserahkan kepada pihak keamanan  tidak menutup kemungkin dapat  dimanfaatkan oleh kelompok radikal," pungkas Dandim 1508/Tobelo. (Lka)
Artikel Terkait
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
Artikel Terkini
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Di Acara Mengenang Tokoh Pers Nasional Prof Salim Haji Said, Pemred Asri Hadi Bertemu Bacalon Walkot Tangsel
Raih Gelar Doktor Honoris Causa Gyeongsang National University (GNU), Menko Airlangga Diakui Dedikasinya dalam Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Terkait Konflik Gaza, Hikmahanto: Tiga Alasan Masih Sulit Dilakukan
"Sekolah Damai" di SMA 3 Semarang, BNPT: Upaya Ciptakan Lingkukngan Pendidikan Aman, Damai, dan Penuh Nilai Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas